Sudah puluhan tahun Palestina dijajah oleh Israel. Tanahnya dirampas, kebebesannya dalam beribadah dibelenggu, dan para pemudanya dipenjara bahkan dibunuh. Yang lebih miris, umat Islam Palestina tidak bebas beribadah di masjid al-Aqsa.
Sesekali rakyat Palestina
melawan. Tentu, senjata mereka kalah lebih canggih dari senjata Israel. Senjata
Palestina yang berupa roket mudah sekali dihancurkan. Sedangkan serangan udara Israel
ke Palestina sudah pasti menghancurkan.
Ust Adi Hidayat/wartakota.tribunnews.com |
Perlawanan yang tidak seimbang. Tapi, sudah cukup mengusik Israel. Bahkan, peperangan 11 hari yang disebut dengan “Saif al-Quds” itu menunjukkan betapa semangat umat Islam melawan. Dunia mengguncang. Masih ada bangsa yang belum merasakan kebebasan.
Kunci dari masalah
Palestina-Israel adalah penjajahan, penjarahan, dan perampasan hak kemanusiaan.
Palestina dijajah, Israel penjajah. Palestina dirampas, Israel yang merampas. Ini
titik masalahnya.
Tapi, negara barat yang
katanya menjunjung tinggi HAM (Hak Asasi Manusia) tutup mata dari masalah ini.
Tentu, sebagai manusia kita
harus membantu manusia lain yang tertindas. Sangat banyak sabda nabi mengenai
hal ini.
Alhamdulillah, Indonesia
termasuk salah satu negara yang peduli Palestina. Banyak dari lembaga, yayasan,
youtber, dan tokoh public yang menggalang dana untuk membantu Palestina.
Salah satunya adalah Ust.
Adi Hidayat. Menurut pengumuman di akun Youtubenya, Adi Hidayat Official,
Ustadz dari Muhammadiyah ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar
30.880.110.889.54. (30 Miliar lebih) selama 6 hari.
Jumlah yang sangat
pantastis. Ditambah dari donasi lembaga, ormas, dan perkumpulan lain, Insyaallah
jumlahnya akan lebih banyak lagi.
Bantuan untuk Palestina ini
memang dikumpulkan dari uang-uang kecil. Uang itu merupakan sumbangan dari
banyak orang yang bisa jadi tidak kaya. Hal demikian tidak masalah. Kita tidak
perlu malu. Sebab hal itu menunjukkan, masih banyak orang yang jernih hatinya
sehingga peduli pada sesama manusia.
Sudah sangat lama kita
punya slogan “Gotong Royong”. Sesepuh kita juga mengajarkan, “Berat sama
dipikul, ringan sama dijinjing”.
David Suzuki, seorang
penulis dan aktivis lingkungan dari Canada mengatakan, “Change is never easy,
and it often creates discord. But when people come together for the good of
humanity and the Earth, we can accomplish great things.”
(Perubahan itu tidak pernah
mudah dan seringkali menciptakan perselisihan. Akan tetapi, ketika orang-orang
berkumpul bersama untuk kebaikan bagi kemanusiaan dan dunia, kita dapat
mencapai hal-hal besar.)
Baca juga:
Ya, dengan kebersamaan,
kita bisa menciptakan hal-hal yang luar biasa. Oleh karenanya, tidak
mengherankan jika dalam Islam ada istilah “Berjamaah”. Tidak hanya dalam salat,
tapi juga dalam banyak hal mengenai masalah umat.
Posting Komentar