Saat ini, Palestina sedang berusaha melawan penjajah, Israel. Kezaliman yang mereka alami sejak puluhan tahun lalu, tidak membuat mereka gentar.
Perlawanan
yang mereka lakukan mungkin tidak merubah keadaan 100 persen. Tapi setidaknya,
dunia tahu bahwa bangsa Palestina masih ada.
Bendera Palestina Merdeka /freefik |
Ada
seorang penulis Palestina mengatakan, secara psikologis, perlawanan itu sebagai
obat dari penyakit mental akibat penjajahan. Juga, sebagai langkah membentuk harapan.
Hidup tanpa harapan lebih buram dari pada hidup dalam penjajahan tapi dibarengi
dengan harapan-harapan.
Barangkali, apa yang dilakukan penduduk Palestina sekarang sama dengan apa yang dilakukan oleh pejuang-pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Ada pertempuran 10 November dan pertempuran lainnya.
Tentu
saat itu, jika lihat dari persenjataan, Indonesia kalah jauh. Tapi, Indonesia
tetap melawan. Tanpa pikir panjang tentang ending dari perang. Alhamdulillah, Indonesia
merdeka “Berkat rahmat Allah”.
Sampai
detik ini, Indonesia terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Selain
karena amanat undang-undang, juga karena Indonesia pernah dijajah. Sedikit
banyak, rakyat Indonesia memahami bagaimana sengsaranya menjadi jajahan.
Pembelaan
Indonesia terhadap Palestina sama dengan negara Irlandia membela Palestina. Tercatat,
Irlandia, sebuah negara di Eropa itu sangat getol membela Palestina. Mulai dari
rakyatnya sampai pemerintahnya.
Alasannya
–sebagaimana diungkapkan oleh Cordova Media- Irlandia pernah mengalami apa yang
dialami Palestina: Penjajahan. Irlandia pernah dijajah Inggris.
Kita
berdoa, semoga Palestina menjadi negara yang merdeka. Memiliki masa depan
jelas, ekonomi bisa berkembang, alat medis cukup, dan hidup dalam ketenangan.
Ternyata,
Rasulullah saw. juga pernah mendoakan Palestina loh. Ini doa Rasulullah untuk
Palestina:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي
يَمَنِنَا
“Ya Allah, berkahilah untuk kami di Syam kami
dan di Yaman kami…”
Di
era modern, wilayah Syam yang disebutkan dalam hadis nabi tersebut meliputi
negara Syria, Yordania, Lebanon, dan Palestina.
Doa
nabi di atas tertera dalam Shahih Bukhari. Lengkapnya sebagaimana berikut:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا
فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ
هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Ibnu
Umar berkata bahwa Rasulullah berdoa, “Ya Allah… berkahilah untuk kami di Syam
kami dan Yaman kami.” Para sahabat berkata, “Dan di Najad kami”. Rasulullah
kembali berdoa, “Ya Allah… Berkahilah untuk kami di Syam kami dan di Yaman
kami.” Para sahabat berkata lagi, “Dan di Najad kami”. Nabi bersabda, “Di sana
(Najad), akan terjadi hura-hura dan fitnah, serta di sana akan keluar tanduk
setan.” (HR. Imam Bukhari)
Menurut
Abu Umar dalam kitab at-Tamhid Li Ma fi al-Muwatha’ Min al-Ma’ani Wa
al-Asanid, doa Rasulullah di atas menunjukkan bahwa Islam akan menyebar ke negara
Syam (yang di masa Rasulullah belum ada Islam di Syam).
Oleh
karenanya, Rasulullah mendoakannya agar menjadi negeri yang berkah. Tentu hal
tersebut menjadi tanda kebenaran nubuwah (kenabian) Rasulullah saw..
Al-Mubarakfuri
mengatakan dalam Tuhfah al-Ahwadzi, Rasulullah mendoakan Syam dan Yaman agar
menjadi negara berkah karena kebutuhan pangan diimpor dari dua tempat tersebut.
Ada
juga yang mengatakan, Rasulullah berdoa demikian, karena beliau lahir di Makkah
dan wafat di Madinah. Menurut pendapat ini, Madinah termasuk dalam wilayah
Syam.
Al-Mulla
‘Ali al-Qari juga mengatakan, Syam didahulukan dari Yaman dalam doa di atas,
karena Syam memang berkah sejak dulu. Sebagaimana disebutkan dalam al-Quran surat
al-Isra.
Juga,
di Syam tempatnya para nabi sejak dahulu. Jadi maklum jika Syam menjadi tempat
yang berkah.
Satu
persatu, doa di atas sudah terbukti. Misalnya di Yaman, menjadi tempatnya ulama
dan para wali. Bahkan saat ini menjadi salah satu tempat menimba ilmu santri,
selain al-Azhar Mesir.
Lalu
seperti apa bentuk berkah Syam? Untuk saat ini, Wallahu A’lam. Kita terus
selipkan doa, Bismillah, Palestina Merdeka.
1 komentar