Muhasabah diri itu sangat penting kita lakukan. Muhasabah diri memiliki manfaat besar terhadap masa depan kita. Dengan muhasabah diri kita bisa tahu sejauh mana tujuan kita tercapai, apa yang menjadi keunggulan kita, dan apa kekurangan kita.
Namun demikian, apakah kita sudah tahu manfaat muhasabah diri? Ada ada dalil al-Quran atau Hadis mengenai muhasabah diri? Apa arti muhasabah diri? Bagaimana cara muhasabah diri, dan adakah kisah muhasabah diri dari para ulama?
Manfaat Muhasabah Diri /freepik |
Dalil Muhasabah Diri
Muhasabah diri menurut Islam adalah suatu keharusan. Banyak
dalil baik al-Quran, hadits, atau perkataan sahabat yang berbicara tentang refleksi
ini. Oleh karenanya, penulis tampilkan dalil muhasabah diri sebagaimana berikut:
1.
Orang yang bermuhasabah diri adalah
orang yang cerdas
Rasulullah saw. pernah bersabda,
الكيس
من دان نفسه وعمل لما بعد الموت والعاجز من اتبع نفسه هواها وتمنى على الله
“Orang yang cerdas adalah orang yang (bermuhasabah diri lalu)
menundukkan nafsunya dan menumpuk amal untuk kehidupan setelah mati. Sedang
orang yang lemah (bodoh) adalah orang yang tunduk di bawah perintah nafsunya
dan berharap kepada Allah (tanpa dibersamai dengan taubat).” (HR. Imam Trumudzi)
Imam Turmudzi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan orang
yang “menundukkan nafsunya” adalah orang-orang yang bermuhasabah diri sebelum
dihisab di akhirat.
Imam al-Mubarakfuri menambahi, orang yang cerdas adalah orang
yang bermuhasabah diri, lalu mengontrol dirinya sehingga selalu taat kepada
Allah swt..
2.
Hitunglah amalmu di dunia sebelum
dihitung di akhirat
Sayidin Umar pernah berkata,
حاسبوا
أنفسكم قبل أن تحاسبوا وتزينوا للعرض الأكبر وإنما يخف الحساب يوم القيامة على
حاسب نفسه في الدنيا
“Hitunglah diri kalian (bermuhasabah dirilah) sebelaum kalian
dihisab dan bersiaplah untuk hari pelaporan amal. Sesungguhnya hanya orang yang
bermuhasabah diri di dunia, hisabnya diringankan kelak di akhirat.” (HR. Imam Turmudzi)
3.
Lihatlah amalmu yang sudah berlalu
Allah swt. berfirman di dalam al-Quran,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
“Wahai orang-orang
yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan
apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyar: 18)
Syaikh Jamaluddin
al-Qasimi mengatakan dalam kitabnya, Mau’idzah al-Mu’minin bahwa ayat
ini mengajak kepada kita untuk muhasabah diri.
Arti Muhasabah Diri
Kata “Muhasabah”
bentuk masdar dari fi’il madi “Hasaba”. Artinya menghitung. Dengan
demikian, arti muhasabah diri adalah menghitung diri, menghitung apa yang telah
dilakukan diri, menghitung apa yang telah dicapai oleh diri, dan seterusnya.
Dalam Islam, arti
muhasabah diri tidak hanya sebatas itu. Muhasabah diri menurut Islam adalah
menghitung-hitung perbuatan kita selama ini dan menghitung hasilnya, lalu
diikuti dengan tindakan memperbaiki.
Cara Muhasabah Diri
Cara bermuhasabah diri, pertama kita siapkan waktu khusus.
Waktu yang ideal adalah waktu yang sunyi untuk menyendiri. Lalu kita hitung
amal-amal kita yang sudah berlalu.
Ada sebagian ulama yang menganjurkannya agar dilakukan di
sore hari. Ada juga yang melakukan seselai salat Isyak sebelum tidur. Tapi, ya sesuaikan
dengan kondisi kita. Kita cari waktu yang cocok.
Jika dalam proses muhasahab diri itu kita mendapati amal-amal
positif, kita bersyukur kepada Allah. Tugas kita selanjutnya adalah
menjadikannya lebih baik.
Jika ternyata amal kita buruk, maka kita beristighfar dan
bertaubat kepada Allah. Karena arti muhasabah diri yang sebenarnya -sebagaimana
pendapat Imam al-Qurthubi dalam al-Tadzkirah, terletak pada taubat.
Yakni, bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha. Taubat yang
sebenar-benarnya.
Kisah Muhasabah Diri
Imam Ibnu al-Arabi menulis dalam kitabnya, al-Futuhat
al-Makkiyah, bahwa guru-guru beliau istikamah bermuhasabah diri setiap
hari. Setiap selesai isyak, mereka menyendiri.
Kemudian, mereka menghitung-hitung apa yang telah dilakukan
dalam sehari. Juga apa yang telah diucapkan dalam sehari itu. Jika perbuatan
dan ucapan mereka baik, mereka bersyukur. Jika buruk, mereka beristighfar.
Setelah muhasabah diri selesai, mereka tidur.
Manfaat Muhasabah Diri
Muhasabah diri bagi kita adalah keharusan, karena kebutuhan.
Kita butuh untuk bermuhasabah. Tentu, manfaat muhasabah diri sangat besar.
Berikut ini 5 manfaat muhasabah bagi masa depan kita.
1.
Meyadari kekurangan dan kelebihan
Manfaat muhasabah diri, kita bisa tahu apa saja kekurangan
dan kelebihan kita. Misalnya, sebelum tidur, kita mencoba muhasabah. Apa saja
kemampuan kita selama ini. Apa saja yang tidak bisa kita lakukan dalam hidup
ini.
Dengan demikian, kita akan lebih arif kepada diri sendiri.
Kita akan lebih fokus untuk mengembangkan kelebihan kita. Di waktu yang sama,
rela dan lega pada apa yang kita tidak bisa.
2.
Membuat kita lebih menghargai waktu
Saat kita melakukan muhasabah diri, kita akan menemukan
aktivitas-aktivitas yang sia-sia. Kita akan mengetahui, kita kurang memanfaatkan
waktu. Misalnya, suka menunda, tidak fokus, lama dalam menyelesaikan tugas, dan
lain sebagainya.
Setelah itu, kita akan lebih menghargai waktu. Kita akan
menggunakan hidup dengan hal-hal yang lebih esensi. Sebab, waktu adalah hal
yang sangat berharga. Bahkan tidak ada jualnya.
Kata Syaikh Hasan al-Bashri, “Waktu itu tak ubahnya dirimu
sendiri. Saat waktu berlalu, maka hilanglah bagian dari dirimu.”
3.
Membuat kita lebih semangat menggapai
cita-cita
Dengan bermuhasabah diri, kita bisa tahu, sudah sejauh mana
kita menggapai keinginan kita. Sudah sampai mana kita mencapai tujuan kita.
Juga, sudah berapa banyak keinginan kita yang sudah kita peroleh.
Bahkan, dalam suatu kesempatan, mungkin kita akan menyadari,
kita kok gini-gini aja. Tahun sekarang sama dengan tahun lalu. Bulan sekarang sama
dengan bulan lalu. Kok tidak ada perkembangan.
Kita tidak perlu menyalahkan diri kita. Muhasabah diri bukan
untuk menyalahkan lalu menyesal tanpa ujung. Muhasabah diri untuk menyadari
lalu memperbaiki.
Maka setelah itu, kita akan lebih semangat lagi. Kita lebih
produktif, lebih solutif, dan lebih agresif untuk mencapai tujuan. Karena
ciri-ciri orang modern itu bukan hanya agar sampai pada tujuan, tapi juga
seberapa cepat dalam mencapainya.
4.
Meraih pahala
Ketika kita bermuhasabah diri, kita akan mendapatkan pahala.
Karena muhasabah diri adalah perintah Allah dalam al-Quran, juga anjuran
Rasulullah. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Yang perlu diperhatikan, saat bermuhasabah kita niati lillah.
5.
Menjadikan kita penduduk surga
Manfaat utama dari muhasabah diri adalah agar kita tahu sudah
sebanyak apa amal baik kita dan seberapa banyak amal buruk kita. Sehingga kita
menyadari, masih banyak yang harus kita syukuri dan kita sessali.
Syaikh al-Qasimi menulis, seyogyanya orang yang berakal itu
melakukan muhasabah diri setiap hari berakhir. Sebagaimana pedagang menghitung
dagangan dan hasilnya setiap sore. Tujuannya agar mengetahui, berapa laba dan
kerugiannya.
Jika ada laba, maka bersyukur. Jika merugi, maka harus
menembel kerugian itu. Caranya dengan lebih semangat lagi agar penghasilannya
bertambah.
Jika hal itu kita lakukan, kita akan dibimbing oleh kesadaran
untuk tambah baik. Sehingga kita sukses di dunia dan menjadi penduduk surga di
akhirat.
Nah itulah 5 manfaat muhasabah diri. Semoga kita bisa
memahami arti muhasabah diri dan bisa melakukannya sepenuh hati. Bismillah!
5 komentar