Dahulu, ada seorang laki-laki Bani Israil yang hidup sederhana. Dia hanya bekerja sebagai tukang cangkul. Tapi, hidupnya begitu bahagia. Dia memiliki istri yang jelita. Tidak hanya paras, tapi juga akhlaknya.
Keluarga kecil itu hidup bersama
dan saling memahami. Suami sangat bertanggung jawab dalam mencari nafkah, istri
menunggunya di rumah. Jika suami datang, dia menyambutnya dengan sangat ramah. Tempat
duduk dan tempat tidur sudah disiapkan untuk suami tercintanya.
Kisah seorang laki-laki kaya yang merebut istri orang miskin |
Suatu ketika, kecantikan seorang
istri itu terdengar oleh seorang yang sangat kaya. Dia dilihatnya oleh
laki-laki itu. Seketika hati laki-laki itu tertarik dan jatuh cinta. Maka laki-laki
itu berusaha dengan segala cara agar bisa memiliki perempuan cantik yang sudah
bersuami itu.
Salah satu caranya,
laki-laki itu mengirim seorang perempuan tua kepada istri cantik itu. Laki-laki
itu menyuruhnya agar merayu istri cantik itu.
“Kamu bahagia
menjadi istri laki-laki yang hanya bekerja sebagai tukang cangkul?” perempuan tua itu mulai mengusik hati si istri
cantik.
“Kalau kamu
mau, ada seorang laki-laki kaya yang jatuh hati kepadamu. Dia berjanji akan memberimu
perhiasan, membelikanmu pakaian sutra, tentu juga akan menyiapkan pelayan untukmu.
Jadi kamu tidak perlu repot-repot beres-beres rumah,” lanjut perempuan tua itu.
Isitri cantik itu berpikir
panjang. Hatinya mulai goyah. Rasa hormat, cinta dan kasih sayang perlahan
menghilang. Suaminya tak lagi istimewa. Ada laki-laki yang lebih gagah yang
mulai hadir di hatinya.
Sejak saat itulah,
hubungannya dengan suaminya tidak harmonis lagi. Tidak romantis lagi. Kini,
istri jelita itu tidak lagi menyiapkan tempat duduk ataupun tempat istirahat. Perilakunya
berubah, sangat berubah.
Semakin hari, hubungan
mereka semakin tidak nyaman. Suami mulai berpikir, sepertinya rumah tangganya
tidak bisa dipertahankan. Suami itu pun mencerai istrinya dengan terpaksa. Tidak
adak apa-apa jika memang harus berpisah. Dari pada terus bersama tapi selalu
menggores luka.
Beberapa waktu kemudian, laki-laki
kaya mengawini perempuan janda jelita itu. Di malam pertama, mereka sudah
berada di dalam kamar.
Nahas, setelah selambu
dibuka untuk saling menatap, laki-laki kaya itu menjadi buta. Perempuan cantik
itu juga ikut buta. Laki-laki itu kemudian meraba-raba ingin menyentuh
istrinya, tapi tangannya mati rasa. Si istri juga meraba-raba, tangannya ikut
mati rasa. Lalu, mereka menjadi tuli, bisu, dan dicabutlah syahwat mereka oleh
Allah.
Baca juga:
- Kisah Nyata, Rumah Tangga Hancur karena Orang Ketiga yang ‘Taat Beragama’
- Kisah Suami yang Mengganggap Mudah Pekerjaan Rumah
- Kisah Suami yang Ingin Membalas Kebaikan Istri
Keesokan harinya,
orang-orang menemukan mereka berdua dalam kondisi sangat mengenaskan. Lalu, ada
seseorang yang melapor pada seorang Nabi Bani Israil kala itu. Nabi itu bermunajat
kepada Allah. Lalu Allah memberi wahyu kepada nabi itu. Allah berfirman:
لست أغفر لهما أبدا ظنا أن ليس بعيني
ما عملا بصاحب المسحاة
“Aku tidak akan
mengampuni mereka berdua selamanya. Mereka mengira aku tidak melihat apa yang
mereka lakukan pada tukang cangkul itu.”
*Disarikan
dari Kitab Dzammul Hawa, karya Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Posting Komentar