Akhir-akhir ini banyak
hal memilukan terjadi di Indonesia. Mulai banjir, gempa, wafatnya para ulama,
dan jatuhnya pesawat Sriwijaya. Entah ini semua pertanda apa. Tapi, kita memang
seharusnya mengambil hikmah dari semua kejadian itu.
Diantara hikmah yang bisa
kita abmil adalah pesan dari kapten Afwan yang mengemudikan pesawat Sriwijaya
yang jatuh itu. Beliau menulis dalam status WA-nya sebagaimana diberitakan oleh
liputan6.com, “Setinggi apapun aku terbang tidak akan mencapai surga bila tidak
salat lima waktu.”
Pesan Syaikh Ali Jaber dan Kapten Sriwijaya |
Syaikh Ali Jaber juga berpesan kepada salah satu putranya sebagaimana dilansir oleh newsmaker.tribunnews.com, “Jaga sholat sama jaga mama, yang penting sholat.”
Kedua pesan itu
mengajarkan kepada kita, pentingnya sholat. Sholat tidak boleh ditinggalkan,
sholat tidak boleh dianaktirikan. Lalu bagaimana pesan nabi mengenai shalat
ini?
Nasib
Orang yang Menjaga Sholat di Hari Kiamat
Rasulullah saw. memotivasi
umatnya agar istikamah melaksanakan sholat lima waktu. Sholat adalah tiang
agama. Jika kita tidak sholat, bagaimana agama kita ini bisa kuat.
Dalam sebuah hadis juga
dijelaskan,
أنه ذكر الصلاة يوما فقال من حافظ عليها
كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة ومن لم يحافظ عليها لم يكن له نور ولا برهان
ولا نجاة وكان يوم القيامة مع قارون وفرعون وهامان وأبي بن خلف
Bahwa suatu ketika
Rasulullah menerangkan tentang sholat. Lalu beliau berkata, “Barangsiapa yang
menjaga sholat, maka baginya adalah cahaya, bukti, dan keselamatan di hari
kiamat. Barang siapa yang tidak menjaga sholat, maka dia tidak akan memiliki
cahaya, bukti, dan keselamatan dan kelak di hari kiamat akan dikumpulkan
bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf,” (HR. Imam Ahmad)
Hadis yang berstatus
Hasan ini menjelaskan, orang yang menjaga sholatnya dengan benar, maka kelak
akan memiliki cahaya. Menurut Imam al-Munawi dalam kitab at-Taisirnya,
cahaya ini akan didapatkan saat berada di dalam kuburan dan saat hari kiamat.
Dalam sebuah keterangan
lain, cahaya itu akan berada di depan orangnya, meneranginya saat digiring
menuju padang mahsyar.
Pun pula, orang yang
menjaga sholat akan memiliki burhan (bukti). Menurut Imam at-Thibi, burhan
ini adalah sebagai bukti bahwa amal selain sholat juga baik. Jadi, jika
sholatnya baik, maka amal yang lain juga baik.
Maka tidak heran jika ada
orang yang mengatakan, “Jangan terlalu percaya pada orang yang meninggalkan
sholat. Sebab, sholat yang sangat penting saja ditinggalkan apa lagi kita yang
hanya manusia.”
Sebaliknya, orang yang
tidak menjaga sholatnya, maka dia tidak akan memiliki cahaya, bukti, dan
penyelamat di hari kiamat. Bahkan kelak akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun,
Haman dan Ubai bin Khalaf. Mereka semua adalah penentang dan sering menyakiti
para rasul.
Jika kita mencoba
menengok kajian-kajian fikih Syafi’iyah, hukuman bagi orang yang meninggal
sholat ini sangat berat. Orang yang meninggalkan sholat karena membangkang atau
tidak percaya sholat itu wajib, maka hukumnya kafir. Adapun orang yang
meninggalkan sholat karena malas, maka pemerintah harus memerintahnya
bertaubat. Jika tidak mau, maka harus dibunuh.
Hukuman ini menunjukkan
betapa pentingnya sholat. Hari ini, tidak ada negara yang menghukum rakyatnya
ketika meninggalkan sholat. Tentu, hal ini tantangan bagi kita. Kita sholat
bukan karena takut dihukum oleh manusia, tapi karena taat kepada Allah.
Lalu bagaimana jika kita
pernah tidak sholat atau suatu saat tidak sholat? Al-Habib Abdullah al-Haddad berpesan
dalam kitab Nasa’ih ad-Diniyahnya, bersegeralah meng-qadanya
(menggantinya). Sekaligus bertaubat dan meminta ampun kepada ALllah.
Menyempurnakan
Sholat Fardu dengan Sholat Sunah
Diantara cara menjaga Sholat
Fardu adalah menjaga Sholat Sunah Rawatib, yakni sholat sunah sebelum dan
sesudah sholat fardu.
Sholat sunah Qabliyah dan
Bakdiyah ada yang mu’akkad (sangat sunah dilakukan) ada yang tidak mu’akkad
(sunah dilakukan).
Sholat Sunah Rawatib yang
muakkad ada 10 rakaat, yaitu dua rakaat sebelum subuh, dua rakaat
sebelum dan sesudah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dan dua rakaat setelah
Isyak.
Menfaat Sholat Sunah
Rawatib ini adalah menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam Sholat
Fardu. Rasulullah bersabda,
أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة صلاته،
فإن كان أتمها كتبت له تامة، وإن لم يكن أتمها، قال الله لملائكته : انظروا هل تجدون
لعبدي من تطوع فتكملون بها فريضته ؟ ثم الزكاة كذلك، ثم تؤخذ الأعمال على حسب ذلك
“Sesungguhnya pertama
kali yang dihisab dari amal seorang muslim di hari kiamat adalah Sholat Fardunya.
Jika dia menyempurnakannya, maka ditulis baginya secara sempurna. Jika tidak
menyempurnakannya, maka Allah berkata kepada Malaikat, “Kalian lihatlah, apakah
hambaku itu melaksanakan Sholat Sunah, (jika melaksanakan Sholat Sunah,) maka
sempurnakanlah Sholat Fardunya dengan Sholat Sunah itu……..”
(HR. Imam as-Suyuthi)
Hadis ini memiliki banyak
riwayat dengan redaksi yang bebeda tapi mirip. Menut ulama hadis, hadis ini
sahih.
Baca juga:
- Sholat Subuh Berjemaah akan Membuatmu Terhindar dari Kemunafikan
- Misteri di Balik Kokok Ayam Jago Saat Malam Hari
Selain itu, orang yang
beriman memang tidak diperkenankan meremehkan amalan sunah. Sebab, orang yang
meninggalkan sunah karena meremehkan, suatu saat akan meremehkan yang fardu
(wajib).
Imam Abdullah bin
al-Mubarak mengatakan,
من
تهاون بالأدب عوقب بحرمان السنن ومن تهاون بالسنن عوقب بحرمان الفرائض ومن تهاون بالفرائض
عوقب بحرمان المعرفة
“Barangsiapa yang
meremehkan adab, maka dia akan dihalangi dari sunah-sunah. Barangsiapa yang
meremehkan sunah-sunah, dia akan dihalangi dari yang fardu. Barangsiapa yang
meremehkan fardu, maka akan dihalangi dari makrifah.”
Semoga kita bisa
merenungi pesan Syaikh Ali Juber dan Kapten Afwan yang mengendarai pesawat
Sriwijaya yang jatuh. Apalagi dari ratusan tahun yang lalu, Rasulullah sudah
mewanti-wanti agar kita menjaga sholat lima waktu. Semoga!
Posting Komentar