Setiap possisi ada tanggung jawabnya. Pemimpin memiliki tanggung jawab, orang tua memiliki tanggung jawab, seorang kakak memiliki tanggung jawab, dan seorang adik memiliki tanggung jawab. Selama nafas masih ada di badan, kita pasti memiliki tanggung jawab.
Tulisan ini akan mengulas tanggung jawab seorang adik pada kakaknya. Posisi menjadi adik ada enaknya, ada tidak enaknya. Menjadi kakak-kakak pun demikian. Namun, menjadi adik atau kakak itu bukan pilihan kita. Itu sudah takdir dari Tuhan yang Mahakuasa.
Akur dengan saudara/fr.freefik.com |
Memang, menjadi seorang
adik itu ada sisi positifnya. Seorang adik bisa mengeluh pada kakak, seorang
adik bisa mencontoh kakak, seorang adik bisa meminta bantuan pada kakak. Akan
tetapi, seorang adik juga memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab seorang adik
juga besar loh.
Nah, berikut ini 5 tanggung jawab seorang adik pada kakak-kakaknya:
1.
Menghormati
kakak adalah tanggung jawab seorang adik
Seorang adik memiliki
tanggung jawab untuk menghormati kakaknya. Bersikap hormat dan sopan tidak akan
membuat seorang adik rugi. Malah hal itu menggambarkan isi hati yang lembut.
Anak yang bersikap hormat menunjukkan hatinya tidak sombong.
Apa lagi Islam memang
mengharuskan kita menghormati orang yang lebih tua. Kata nabi, “Bukan golongan
kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda dan tidak menghormati yang
lebih tua.”
Dengan demikian, seorang
adik tidak hanya harus menghormati kakak kandungnya, tapi kakak dalam bidang
lain. Yang penting umurnya lebih tua dari sang adik, maka adik harus
menghormatinya. Itulah tanggung jawab seorang adik.
2.
Menyayangi
kakak sepenuh hati
Kakak adalah orang biasa.
Dia sama dengan adik. Kakak bisa salah, ingin dimanja, ingin disayang, dan lain
sebagainya. Oleh karenanya, diantara tanggung jawab seorang adik adalah
menyayangi kakaknya.
Rasa sayang ini harus tulus.
Rasa sayang ini lahir karena dia saudara kita. Jika saudara tidak menyayangi
kakaknya, lalu siapa? Saudara sampai kapanpun tetap saudara. Kita buang pun dia
tetap saudara. Sesepuh bilang, suami-istri ada talaknya, tapi saudara kandung
tidak ada talaknya. Sampai kapan pun tetap saudara.
Bagaimana kalau
bertengkar? Bertengkar dengan saudara itu biasa. Tetapi, tidak perlu dimasukkan
ke dalam hati. Selesai bertengkar, masalahnya harus selesai. Jika belum
selesai, maka segera diselesaikan.
Oleh karenanya, jika
kakak bahagia, seorang adik ikut bahagia. Jika kakak bersedih, seorang adik
juga bersedih. Begitu juga sebaliknya. Seorang kakak dan seorang adik itu satu
daging. Ayah dan ibu akan bangga dan bahagia jika kakak dan adik akur.
3.
Menjadi
teman sejati untuk kakak
Seorang adik juga
memiliki tanggung jawab menjadi teman sejati untuk kakaknya. Teman yang akrab.
Saling membantu, saling curhat, dan saling menyelesaikan masalah.
Jangan dikira kakak itu
tidak butuh adik sebagai teman curhat. Kakak juga manusia yang kadang
tersakiti. Kadang pula merasakan seabrek masalah. Nah, merupakan tanggung jawab
seorang adik untuk membantu kakak keluar dari masalahnya. Tentu, hal itu bisa
dilakukan jika seorang adik menjadi teman dengan kakaknya.
Jikak seorang kakak benar
dalam mengambil keputusan, tugas seorang adik adalah mendukungnya. Jika seorang
kakak salah, adik yang memberi masukan agar kembali benar. Hal ini diperlukan
komunikasi yang hangat dan tidak menyinggung. Insyaallah, kalau adik dan kakak
sudah menjadi teman, komunikasi akan berjalan lancar.
4.
Menjadi
adik yang mandiri dan tidak memberatkan kakak
Seorang kakak memang
lahir terlebih dahulu. Dia memiliki lebih banyak pengalaman. Tetapi, bukan
berarti seorang adik selalu bergantung pada kakak. Artinya, adik perlu belajar
mandiri sehingga tidak perlu memberatkan seorang kakak.
Sebenarnya, bergantung
pada kakak tidak masalah. Bahkan, kakak akan bahagia jika bisa membantu sang
adik. Sebab membantu adik itu memang tanggung jawab kakak. Namun, menjadi seorang
yang mandiri itu juga tanggung jawab seorang adik.
Mandiri di sini memiliki
arti yang luas. Mandiri dalam segala hal. Mandiri secara mintal, mandiri secara
intelekutual, dan yang lebih utama mandiri secara finansial. Belum bisa mandiri
sepenuhnya, ya separuhnya.
5.
Adik
senantiasa mendoakan kakak
Doa adalah senjata orang
yang beriman. Doa pasti terkabulkan. Oleh karenanya, seorang adik juga memiliki
kewajiban untuk mendoakan kakaknya. Adik berdoa, semoga kakak baik-baik saja,
semoga kakak rezekinya lancar, dan semoga kakak selamat dunia sampai akhirat,
dan seterusnya.
Berdoa untuk orang lain
itu sebenarnya berdoa untuk diri sendiri. Karena berdoa untuk orang lain itu kebaikannya
ada dua. Yaitu, kebaikan untuk orang yang didoakan dan kebaikan untuk orang
yang berdoa.
Dalam sebuah hadis
dijelaskan, jika kita mendoakan orang lain, maka malaikat akan berkata “Amin”.
Malaikat juga mendoakan agar isi doa itu diperoleh oleh orang yang berdoa.
Baca juga:
- Kisah Seorang Anak Merawat Sang Ayah, Rezekinya Jadi Melimpah
- 5 Cara Memotivasi Diri Sendiri Ketika Ingin Berhenti, Kamu Pasti Semangat Lagi!
Nah, itulah tanggung
jawab seorang adik kepada kakaknya. Tentu, masih banyak tanggung jawab seorang adik,
tapi penulis hanya bisa memaparkan 5 tanggung jawab saja. Silahkan teman-teman
bisa menambah di kolom komentar ya. Siapa tahu bisa bermenfaat untuk pembaca.
Semoga kita menjadi adik
yang bertanggung jawab dan menjadi kebanggaan kakak dan keluarga. Amin!
Posting Komentar