Islam adalah agama rahmatan
lil alamain. Agama yang membawa kasih sayang untuk jagad raya ini. Tidak
hanya untuk manusia, kasih sayang Islam (harus) dapat dirasakan oleh semua
makhluk. Termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Akan tetapi, kadang umat
Islam sendiri jauh dari ajaran agamanya. Mereka tidak ada rasa kasih sayang sama
sekali pada hewan. Ada yang menyiksa, ada pula yang tega membunuh binatang
tanpa sebab apa-apa.
Suka hewan dalam Islam /fr.freefik.com |
Lalu, adakah dalil yang
menunjukka bahwa Islam memerintah pemeluknya untuk menyayangi hewan? Banyak
sekali. Berikut ini penulis tampilkan 5 hadis Rasulullah yang memerintah kita
untuk menyayangi hewan.
1.
Berbuat
baik pada makhluk hidup itu berpahala
Hadis yang mengajarkan
agar sayang hewan adalah sebagaimana berikut:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَنَزَلَ بِئْرًا
فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنْ
الْعَطَشِ فَقَالَ لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِي فَمَلَأَ خُفَّهُ
ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ
لَهُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا قَالَ فِي
كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ…
“Sesungguhnya Rasulullah
saw. berkata, “Suatu ketika seorang laki-laki berjalan, lalu dia sangat
kehausan, lalu dia turun ke sebuah sumur dan minum dari sumur itu. Kemudian dia
keluar, seketika dia melihat anjing menjulurkan lidahnya menggigit tanah basah
karena haus.
Lalu laki-laki itu
berkata, “Sungguh aku telah merasakan apa yang dirasakan anjing ini”.
Lalu dia mengisi muzahnya
kemudian memegangnya dengan mulutnya. Lalu dia naik (dari dalam sumur ke atas
sumur). Lalu memberi minum anjing itu. Maka, Allah memuji kelakuannya itu dan
mengampuninya.
Para sahabat berkata,
“Apakah bagi kami dalam berbuat baik pada hewan itu ada pahala?” Rasulullah
menjawab, “(Berbuat baik) kepada setiap makhluk hidup itu berpahala.””
(HR. Imam Bukhari)
Hadis ini menjelaskan ada
seorang laki-laki yang mendapatkan ampunan gara-gara memberi minum anjing yang
kehausan.
Selain itu, hadis ini
juga menjelaskan bahwa berbuat baik pada hewan itu baik dan berpahala.
Perbuatan baik ini mencakup banyak hal, seperti memberi makan, minum, dan
menyayangi hewan tersebut.
Begitulah penjelasan Imam
Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam kitabnya, Fath al-Bari. Jelaslah, hadis ini
mengajarkan agar kita menyayangi hewan.
2.
Seorang
perempuan masuk neraka karena menyiksa kucing
Hadis yang mengajarkan
agar menyayangi hewan yang kedua adalah sebagaimana berikut:
عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا
حَتَّى مَاتَتْ فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ لاَ هِىَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إِذْ
حَبَسَتْهَا وَلاَ هِىَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
“Seorang perempuan
disiksa karena kucing yang dia kurung sampai mati. Maka perempuan itu masuk
neraka karena kucing itu. Perempuan itu tidak memberinya makan dan minum ketika
dia mengurungnya serta perempuan itu tidak membiarkannya memakan serangga.”
(HR. Imam Muslim)
Hadis ini menjelaskan ada
seorang perempuan yang masuk neraka gara-gara menyiksa kucing. Perempuan itu
mengurung kucing, tidak memberinya makan, dan minum. Sehingga kucing itu mati.
Menurut Imam Nawawi dalam
Syarah Muslimnya, hadis ini menunjukkan bahwa haram hukumnya membunuh kucing. Juga
haram mengurung kucing tanpa diberi makan dan minum.
Begitulah hukum
menyayangi hewan dalam Islam. Islam mengajarkan kepada kita agar sayang pada hewan.
3.
Pemilik
harus memberi makan dan minum hewan peliharaannya serta tidak mempekerjakannya pada
pekerjaan yang tidak dia mampu
Hadis yang mengajarkan
sayang hewan yang ketiga adalah:
فَدَخَلَ حَائِطًا لِرَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ
فَإِذَا جَمَلٌ فَلَمَّا رَأَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- حَنَّ وَذَرَفَتْ عَيْنَاهُ
فَأَتَاهُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَمَسَحَ ذِفْرَاهُ فَسَكَتَ فَقَالَ :
« مَنْ رَبُّ هَذَا الْجَمَلِ لِمَنْ هَذَا الْجَمَلُ ». فَجَاءَ فَتًى مِنَ الأَنْصَارِ
فَقَالَ : لِى يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَقَالَ : « أَفَلاَ تَتَّقِى اللَّهَ فِى هَذِهِ
الْبَهِيمَةِ الَّتِى مَلَّكَكَ اللَّهُ إِيَّاهَا فَإِنَّهُ شَكَى إِلَىَّ أَنَّكَ
تُجِيعُهُ وَتُدْئِبُهُ
“… Lalu Rasulullah saw.
memasuki kebun milik laki-laki Ansar. Seketika beliau melihat unta. Ketika unta
itu melihat nabi, dia merintih dan meneteskan air mata. Lalu nabi mendatanginya
dan mengusap kepalanya bagian belakang. Lalu unta itu diam.
Lalu nabi berkata, “Siapa
pemilik unta ini?”
Lalu datanglah seorang
pemuda Ansar lalu dia berkata, “(Unta ini) milikku wahai Rasulullah saw.”
Rasulullah berkata,
“Apakah kamu tidak takut pada Allah dalam hewan yang telah Allah berikan
kepadamu ini. Sesungguhnya, dia mengadu kepadaku bahwa engkau membuatnya lapar
dan lelah.” (HR. Imam Abu Daud)
Hadis ini menjelaskan
bahwa Rasulullah menegur sahabat Ansar yang membuat untanya lapar padahal unta
itu dipekerjakan. Rasulullah saw. mewanti-wanti agar sahabat Ansar itu takut
kepada Allah. Jangan sekali-kali membuat hewan peliharaannya lapar.
Selain itu, hadis ini
juga menunjukkan agar umat Islam berbuat baik pada hewan. Pula, pemilik harus
memberinya makan dan minum. Jika hewan itu dipekerjakan, maka harus berupa
pekerjaan yang hewan itu mampu.
Hal ini sebagaimana
penjelasan Syaikh Muhsin al-Ibad dalam Syarah Sunan Abi Daudnya.
Begitulah hadis yang
menjelaskan agar kita menyayangi hewan. Menyayangi hewan dalam Islam adalah keharusan.
4.
Tidak
boleh membunuh hewan kecuali jika untuk dimakan atau hewan yang membahayakan
Hadis yang mengajarkan
agar kita menyayangi hewan yang keempat adalah:
ما من إنسان يقتل عصفورا فما فوقها بغير حقها
إلا سأله الله عز وجل عنها يوم القيامة » قيل : يا رسول الله ، وما حقها ؟ قال : «
حقها أن يذبحها فيأكلها ولا يقطع رأسها فيرمي به
“Tidak seorang pun yang
membunuh ‘Usfur (sejenis burung pipit) atau yang lebih kecil tanpa hak kecuali
Allah akan menanyakannya di hari kiamat. Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah,
apa haknya?” Rasulullah menjawab, “Haknya adalah menyembelihnya lalu memakannya
dan tidak dipotong kepalanya lalu dibuang.”” (HR. Imam Hakim)
Hadis ini menunjukkan,
umat manusia tidak boleh membunuh hewan tanpa hak (kebenaran). Orang
yang membunuhnya tanpa hak, maka kelak akan dimintai pertanggung-jawaban
oleh Allah swt..
Hewan memang boleh
dibunuh jika dengan hak. Yaitu, dibunuh dengan cara disembelih lalu dimakan.
Intinya, jangan sampai hewan itu mati dengan kesia-siaan.
Ketentuan ini berlaku
untuk hewan yang memang tidak boleh dibunuh. Adapun hewan yang berbahaya, maka
boleh dibunuh. Meski demikian, cara membunuhnya harus sehalus mungkin.
Penjelasan ini
sebagaimana tertuang dalam kitab Mirqat al-Mafatih Syarah Misykah
al-Mashabih.
Itulah hadis yang keempat
yang menjelaskan keharusan kita berbuat baik pada hewan menurut Islam.
5.
Allah
memerintah hambanya untuk berbuat baik pada segala sesuatu
Hadis yang mengajarkan
agar menyayangi hewan selanjutnya adalah:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ
شَىْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا
الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
“Sesungguhnya Allah memerintah
berbuat kebaikan pada setiap sesuatu. Maka, jika kalian membunuh (dengan hak)
maka perbaikilah pembunuhannya. Jika kalian menyembelih, maka perbaikilah penyembelihannya,
tajamkan pisaunya, dan bahagiakanlah hewan sembelihannya.”
(HR. Imam Muslim)
Hadis ini mengajarkan
agar kita berbuat baik pada setiap sesuatu. Menurut ulama, objek perbuatan baik
di sini mencakup empat hal. Yaitu, mansuia, tumbuh-tumbuhan, hewan, malaikat,
dan nonmuslim.
Bahkan, jika harus
membunuh atau menyembelih karena memang ada ketentuan yang mengharuskan, maka
harus dilakukan dengan baik. Misalnya, pisaunya ditajamkan, hewan lain tidak
dibiarkan melihat hewan yang sedang disembelih, dan seterusnya.
Begitulah penjelasan Imam
Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab Fath al-Mubinnya.
Menyayangi hewan itu
harus. Jika memang harus menyembelih hewan, maka harus dilakukan sebaik
mungkin. Karena Islam mengajarkan kepada kita agar berbuat baik dalam segala
hal.
Baca juga:
- Obat Iri Hati: Sesekali Melihat ke Bawah, Sesekali Melihat ke Atas
- MUI: Hukum Melestarikan Satwa Langka
Nah, itulah 5 hadis yang
menjelaskan bahwa umat Islam harus menyayangi hewan atau binatang. Menyayangi
dan berbuat baik pada hewan itu mendapatkan pahala, sedangkan menyiksa dan
menyakitinya itu mendapatkan dosa.
Posting Komentar