Artikel tentang
Insyaallah tulisan Arab, Insyaallah tulisan latin, arti Insyaallah, dan
keutamaan mengucapkan Insyaallah.
Kita sering mendengar
kata “Insyaallah”. Teman-teman kita sering mengucapkannya. Kita pun juga. Hanya
saja, kadang kata “Insyaallah” memiliki arti “berjanji yang kemungkinan tidak
ditetapi”. Atau “Janji yang setengah hati”.
Arti Insyaallah/ fr.freefik.com |
Sering bukan, ada teman
berjanji sambil diembel-embeli kata “Insyaallah”, tapi pada akhirnya dia tidak
menepati janji itu. Berjanji tidak telat, misalnya. Dia katakan “Insyaallah”.
Ternyata telat.
Kata “Insyaallah” seperti
menjadi alasan untuk telat. Bahkan ada yang mengatakan, jika ada orang bilang
Insyaallah, itu berarti tidak. Hehehe.. Mungkin!
Lalu, sebenarnya arti
Insyaallah menurut Islam itu seperti apa? Apa memang untuk berjanji tapi tidak
perlu berkomitmen untuk ditepati?
Lanjut…
Insyaallah
Tulisan Arab
Cara menulis kata
Insyallah dalam tulisan Arab adalah begini:
اِنْ شَاءَ أللهُ
Insyaallah
Tulisan Latin
Cara menulis Insyaallah
dengan huruf latin masih sering dipertanyakan oleh banyak orang. Insya Allah,
Insyaallah, atau Insha Allah?
Untuk menentukan mana
yang benar dan mana yang salah, maka biarlah pakar bahasa yang berbicara. Tapi,
penulis ingin menjelaskan setiap kata dari “Insyaallah”. Supaya ada gambaran
untuk cara penulisan versi latinnya.
Kata Insyaallah terdiri
dari tiga kata. Yaitu, In, Sya’a, dan lafal Allah.
In (ان)
Sya'a (شاء)
Allah (الله)
Jika ditulis latin, maka
menjadi “In Syaa Allah”. Akan tetapi, sekali lagi cara penulisan Insyaallah
yang benar ini kewenangan ahli bahasa.
Yang jelas, Kata
Insyaallah ini adalah bahasa Arab. Yang terpenting, pengucapannya benar meski
cara menulisnya berbeda-beda.
Arti
Insyaallah Perkata
Selanjutnya, penulis akan
menjelaskan terjemah Insyaallah perkatanya. Arti Insyaallah sebagai berikut:
In (ان): Jika
Syaa (شاء): Berkehendak
Allah (الله): Allah (Tuhan yang berhak disembah)
Dengan demikian, arti
Insyaallah adalah “Jika Allah berkehendak”. Juga bisa diartikan “Jika
Allah mengizinkan”.
Insyaallah
Bukan untuk Berjanji yang Setengah Hati
Dalam Islam, kita
diajarkan untuk mengucapkan Insyaallah ketika berencana akan melakukan sesuatu.
Misalnya, kita akan mendatangi acara teman, kita bilang kepadanya “Insyaallah”.
Allah berfirman:
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ
إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا (23) إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ …
23. Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan
tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, 24.
kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah"
Imam Khazin menulis dalam
tafsirnya, Lubab at-Ta’wil Fi Ma’ani at-Tanzil, ketika menafsiri ayat
ini bahwa jika kita berencana ingin mengerjakan sesuatu besok, maka katakanlah
Insyaallah. Jangan sampai tidak mengatakan kata “Insyaallah”.
Menurut Imam Ibnu Katsir
dalam Tafsirnya, ayat di atas adalah petunjuk dari Allah pada rasulnya untuk
beradab. Yakni, jika berencana melakukan sesuatu di masa yang akan datang, maka
kembalikan kepada Allah yang Maha Tahu segalanya.
Artinya, setiap kita
ingin melakukan sesuatu di masa yang akan datang, kita tidak boleh memponis
kita bisa melakukannya. Tapi, kita kembalikan kepada Allah. Kita pasrahkan
kepada Allah. Kita akan melakukan rencana itu jika Allah menghendaki.
Sebab, hanya Allah yang
tahu di masa depan. Hanya Allah pulalah yang dapat merealisasikan rencana kita.
Bagaimana jika lupa
mengatakan Insyaallah, katakanlah ketika ingat. Asal waktu ingatnya tidak
terlalu lama dari perkataan tanpa Insyaallah itu. Ada ualama yang mengatakan,
ucapkan Insyaallah meski waktunya sudah lama. Bahkan menurut Sahabat Ibnu
‘Abbas walaupun sudah mendapat satu tahun.
Jika melihat pemaparan
dari ulama tafsir tersebut, maka kebiasaan kita mengucapkan “Insyaallah” itu
sudah sesuai tuntunan. Ketika kita berjanji kepada teman, kita ucapkan Insyaallah.
Tapi bukan berarti janji
itu setengah hati. Apa lagi untuk mengkhianati. Sebab, kata Insyaallah itu
komitmen untuk melakukan sambil bertawakkal kepada Allah yang Maha Menentukan.
Hikmah
dan Keutamaan Mengucapkan Insyaallah
Makna Insyaallah dan penjabaran
ulama tentang Insyaallah sudah kita bahas. Sekarang kita bahas mengenai hikma
dan keutamaan Insyaallah. Apakah ada? Pasti ada dong.
Keutamaan mengucapkan
Insyaallah adalah apa yang kita rencakan akan tercapai dengan baik.
Imam Ibnu Katsir mengutip
sebuah hadis, bahwa dulu Nabi Sulaiman bin Daud mengatakan akan menggilir 70
atau 90 perempuan dalam satu malam. Kata Nabi Daud:
“Aku malam ini akan
menggilir 70 perempuan (dalam riwayat lain 90 perempuan). Setiap mereka akan
melahirkan satu anak yang berperang di jalan Allah.”
Akan tetapi, Nabi
Sulaiman tidak mengucapkan Insyaallah. Maka, tidak ada satupun dari perempuan
halalnya itu yang hamil apa lagi melahirkan. Hanya satu perempuan saja yang
melahirkan. Itu pun tidak normal. Hanya separuh manusia.
Kemudian Rasulullah
berkata, “Andaikan Nabi Sulaiman mengucapkan Insyaallah, maka akan tercapai
keinginannya.”
Dalam riwayat lain,
Rasulullah bersabda, “Andaikan Nabi Sulaiman mengucapkan Insyaallah, maka
anak-anaknya akan berperang di jalan Allah.”
Imam Khazin juga menulis
dalam tafsirnya, bahwa suatu ketika penduduk Makkah bertanya pada Rasulullah
tentang ruh, Ashabul Kahfi, dan Dzul Qornain. Pertanyaan ini sebenarnya mau
menguji Rasulullah, benar-benar nabi atau bukan.
Lalu, Rasulullah
mengatakan, “Saya akan mengabarkannya besok”. Rasulullah mengatakannya tanpa
kata “Insyaallah”.
Baca juga:
Ternyata, besoknya wahyu
tidak turun. Lusanya juga tidak turun. Baru setelah mendapat 15 hari, turunlah
ayat di atas. Ayat yang menjelaskan tentang tuntunan untuk mengucapkan Insyaallh
itu.
Nah, itulah arti
Insyaallah, tulisan Arab dan Latin Insyaalah, penjelasan makna Insyaallah, dan
keutamaan Insyaallah.
Semoga kita selalu
mengucapkannya. Bukan untuk janji yang setengah hati, tapi untuk komitmen yang
kita pasrahkan kepada ilahi rabbi. Seperti janjiku padamu itu. Salam!
Posting Komentar