Tidak terasa kita sudah
di 10 akhir Bulan Ramadan. Bebarapa hari lagi Ramadan akan berakhir. Sayangnya,
tidak ada tanda-tanda Corona akan menyingkir. Sepertinya memang benar, kita
harus berdamai.
Menurut para ulama, Lailatul
Qadar itu biasanya terjadi di 10 akhir Bulan Ramadan ini. Jadi, sekarang ini
waktu yang tepat untuk lebih semangat lagi beribadah. Juga, berdoa. Semoga kita
jodoh. Eh, kok lari ke jodoh sih. Maaf guys. hehe
Doc. Saifuddin Syaidiri |
Intinya, memperbanyak
doa. Semoga kita sukses fiddunya wal akhirah. Amin.
Nah, sambil nunggu dan mencari Lailatul Qadar,
sepertinya menarik adaikan kita memahami pengertian surat al-Qadr (القدر). Surat ini menjelaskan keutamaan Lailatul
Qadar.
Penjelasan tafsir Surat
Al-Qadr ini sebagian besar penulis ambil dari Tafsir Hasyiyah as-Showi. Tafsir
yang lumaya familiar di kalangan pesantren. Tafsir ini merupakan Hasyiyah dari
Tafsir al-Jalalain.
Surat Al-Qadr ini Madaniyah.
Artinya, surat ini diturunkan setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Tapi ada juga
yang mengatakan, Surat Al-Qadr ini Makkiyah. Pendapat yang lebih unggul adalah
pendapat yang pertama. Yakni, Madaniyah.
Surat
Al-Qadr dan Artinya
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
(1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ
أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5(
(
“1. Sesungguhnya Kami
telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan 2. Dan tahukah kamu apakah
malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan. 5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit
fajar.”
Penjelasan
dan Tafsir Surat Al-Qadr
Al-Quran
diturunkan dari Lauh Al-Mahfudh ke langit dunia
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)
Ayat pertama ini menjelaskan
bahwa Allah menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar.
Maksud menurunkan
Al-Quran di sini adalah mewahyukan. Artinya, Allah mewahyukan Al-Quran di malam
Lailatul Qadar.
Diturunkan dari mana dan
ke mana? Al-Quran diturunkan dari Lauh al-Mahfudz ke sebuah tempat yang
ada di langit dunia. Tempat itu bernama Baitul Izzah (rumah kemuliaan).
Al-Quran ini dibawa oleh
Malaikat Jibril. Lalu dia meng-imla’ (membacakannya) pada malaikat yang
bertugas di langit dunia. Malaikat yang di langit dunia itu menulisnya di sebuah
suhuf (benda yang dibuat untuk ditulis, seperti papan atau kertas).
Kala itu, Al-Quran
diturunkan dari Lauh al-Mahfudh ke langit dunia langsung satu Al-Quran
penuh.
Adapun penurunan Al-Quran
dair langit dunia ke Nabi Muhammad itu berangsur-angsur. Sesuai kebutuhan dan peristiwa.
Menurut Syaikh Showi, ada
hikmah di balik semua itu. Hikmah diturunkannya Al-Quran secara langsung dari Lauh
al-Mahfudh ke langit dunia karena mempercepat kebahagiaan Rasulullah.
Adapun hikmah diturunkannya
Al-Quran secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad adalah untuk menenangkan
hati. Juga, untuk memperlakukan nabi dan umatnya dengan lembut.
Bisa dibayangkan, betapa
kagetnya umat Nabi Muhammad jika Al-Quran diturunkan kepada mereka sekaligus.
Mereka langsung diwajibkan salat, zakat, puasa, dan hukum-hukum yang lain.
Tafsir
Surat Al-Qadr; Apa Makna Lailatul Qadar?
Dalam tulisan yang mengulas
tafsir Surat Al-Qadr ini sepertinya perlu juga mengetahui pengertian
Lailatul Qadr. Arti dari Malam Qadr.
Arti Lailah adalah malam.
Arti Al-Qadr adalah Syaraf, kemulian. Berarti arti Lailatul Qadr adalah
malam mulia. Pengertian ini bisa kita cek dalam Kitab Tafsir al-Jalalain.
Tapi, ada juga yang
mengatakan, arti Al-Qadr adalah taqdir al-umur. Artinya
mentakdirkan/menentukan perkara-perkara.
Berarti, Allah menentukan
takdir-Nya di malam itu. Alllah mentakdirkan rezeki, kematian, jodoh, dan lain
sebagainya di malam itu. Lalu, diserahkan kepada malaikat yang bertugas.
Sebagai kepala divisi
dari tugas-tugas itu adalah Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail.
Loh, bukannya penentuan
takdir itu di malam Nisfu Sya’ban ya? Iya betul. Penentuan takdir dimulai di malam
Nisfu Sya’ban. Lalu, diserahkan kepada para malaikat di malam Lailatul Qadar.
Ada juga yang mengatakan,
arti Al-Qadr adalah dhoyqun (sempit). Hal ini dikarenakan pada malam
itu, dunia ini menjadi sempit karena desak-desakan malaikat.
Itulah penjelasan tafsir
Surat Al-Qadr ayat yang pertama. Lanjut ya. Yang gak lanjut, akan sulit dapat
jodoh. Hehe… bercanda.
Tafsir
Surat Al-Qadr; Apa Saja Keutamaan Lailatul Qadr?
( وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2
Ayat ini bertanya, apakah
Rasulullah tahu apa itu Lailatul Qadr? Menurut ulama tafsir, ayat yang kedua
Surat Al-Qadr ini bukan menanyakan hakikat Lailatul Qadar. Tapi, keutamaan atau
kemuliaan Lailatul Qadar.
Kemudian, Allah
menjelaskan keutamaan Lailatul Qadar di ayat berikutnya. Jadi, ayo kita lanjut
ke tafsir Surat Al-Qadr ayat 3.
Tafsir
Surat Al-Qadr; Malam yang Lebih Baik dari 1000 Bulan
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3
Ayat ini menjelaskan,
Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan yang bukan Lailatul Qadar. Kalau
dihitung, 1000 bulan ini adalah 83 tahun 4 bulan.
Lalu, apa maksud dari
1000 bulan ini? Kenapa Allh menyebut kata 1000 bulan?
Mengenai hal ini, ulama tafsir
berbeda pendapat. Ada yang mengatakan, yang dimaksud dengan 1000 bulan ini adalah
“banyak”. Artinya, kebaikan Lailatul Qadar ini berlipat-lipat dibanding malam
yang lain.
Ada juga yang mengatakan,
Allah menyebut lafal “1000 bulan” ini berawal dari sebuah cerita.
Konon, disebutlah seorang
laki-laki dari Bani Israel. Laki-laki ini berjihad di jalan Allah selama 1000
bulan. Rasulullah pun takjub. Beliau berharap umat beliau juga mendapatkan
kebaikan seperti laki-laki itu.
Maka, Allah memberi
Rasulullah Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar ini khusus untuk umat Nabi
Muhammad saw.. Umat terdahulu tidak memiliki Lailatul Qadar. Tentu, menurut
pendapat yang sahih, Lailatul Qadar berlanjut sampai sekarang.
Syaikh Nawawi al-Banteni
dalam Kitab Marah Labidnya, mengutip pendapat yang ketiga. Bahwa, masa
kerajaan Nabi Sulaiman adalah 500 bulan. Masa kerajaan Dzul Qornain juga 500
bulan.
Lalu, Allah memberi
Lailatul Qadar untuk umat Nabi Muhammad. Orang yang beribadah di malam Lailatul
Qadar, tentu lebih baik dari kerajaan Nabi Sulaiman dan Dzul Qarnain.
Begitulah penjelasan tafsir
Surat Al-Qadr ayat 3. Lanjut ke penjelasan tafsir Surat Al-Qadr ayat 4.
Tafsir
Surat Al-Qadr; Para Malaikat Turun Berduyun-duyun
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4
Kandungan Surat Al-Qadr
ayat empat ini menjelaskan, bahwa pada malam Lailatul Qadar para malikat turun.
Menurut keterangan Syaikh
Showi, malaikat turun secara berkelompok-kelompok.
Malaikat yang turun ini
adalah para malaikat penghuni Sidrotil Muntaha. Pendapat ini menurut
Syaikh Nawawi Banten.
Mereka ditemani oleh ar-Ruh.
Yang dimaksud ar-Ruh di sini adalah Malaikat Jibril. Ada juga yang
mengatakan, malaikat khusus. Ada juga yang mengatakan, makhluk lain selain
malaikat. Ada juga yang mengatakan, Nabi Isa. Dan lain-lain.
Dalam tafsir al-Jalalain,
yang dimaksud ar-Ruh di sini adalah malaikat Jibril.
Diriwayatkan, sebagaimana
dikutip dalam Tafsir as-Shawi, bahwa ketika Lailatul Qadar, malaikat penghuni
Sidratul Muntah turun. Mereka disertai Malaikat Jibril.
Malaikat Jibril membawa
empat bendera; satu bendera ditegakkan di atas maqbarah Rasulullah; satu
bendera di Baitul Maqdis; satu bendera di Masjidil Haram; satu bendera di bukit
Thur Sina.
Tidak ada satu rumah pun
yang di dalamnya terdapat orang yang beriman kecuali Jibril akan memberi salam
kepadanya.
Tapi, ada empat orang
yang tidak diberi salam. Yaitu, pecandu khamer (minuman keras), orang yang
memutus silaturrahim, dan orang yang makan daging babi.
Dalam hadis lain
dijelaskan, Malaikat Jibril turun bersama rombongan malaikat. Mereka bershawalat
dan memberi salam kepada setiap hamba yang berdzikir kepada Allah. Baik dalam
keadaan duduk atau berdiri.
Diriwayatkan juga,
malaikat di malam Lailatul Qadar lebih banyak dari hitungan kerikil-kerikil.
Para malaikat itu turun atas
izin Allah. Mereka turun karena urusan-urusan yang telah Allah putuskan untuk
tahun itu sampai tahun berikutnya. Setiap malaikat memiliki urusan-ursan
tersendiri.
Begitulah penjelasan tafsir
Surat Al-Qadr ayat 4 ini. Lanjut ke penjelasan tafsir Surat Al-Qadr ayat yang
terakhir.
Tafsir
Surat Al-Qadr; Keselamatan sampai Fajar
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5
Ayat ini menjelaskan, ada
salam sampai terbitnya fajar. Lalu, apa yang dimaksud salam dalam ayat
ini?
Sebagian ulama
mengatakan, maksud salam tersebut adalah ucapan salam. Artinya, pada malam
Lailatul Qadar para malaikat mengucapkan salam terhadap orang-orang yang
beriman.
Sebagian ulama lain
mengatakan, arti salam di sini adalah keselamatan. Artinya, pada malam Lailatul
Qadar akan selamat dari semua keburukan.
Imam Qurthubi mengatakan,
pada malam Lailatul Qadar, hanya ada kesalamatan dan kebaikan sampai keluarnya
fajar.
Imam Dohhak juga berkata,
di malam Lailatul Qadar Allah tidak mentakdrikan kecuali keselamatan. Adapun di
malam yang lain, Allah mentakdirkan keselamatan dan musibah.
Begitulah penjelasan
tafsir Surat Al-Qadr ayat yang terakhir.
Tafsir
Surat Al-Qadr; Keutamaan Membaca Surat Al-Qadr
Penjelasan tentang tafsir
Surat Al-Qadr sudah terbahas. Nah, ternyata membaca Surat Al-Qadr itu juga sangat
besar keutamaannya.
Keutamaan ini dikutip
oleh Imam al-Baidlowi dalam tafsirnya, Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil.
Baca juga:
Keutamaan membaca Surat
Al-Qadr adalah seperti orang yang berpuasa dan beribadah di malam Lailatul
Qadar.
Berikut hadisnya:
عن
النبي صلّى الله عليه وسلم «من قرأ سورة القدر أعطي من الأجر كمن صام رمضان وأحيا ليلة
القدر
“Dari Nabi Muhammad saw.,
“Barang siapa yang membaca Surat Al-Qadr, maka akan diberi pahala seperti orang
yang berupasa Ramadan dan menghidupkan malam Lailatul Qadar.”
Oke sahabat-sahabat,
penjelasan tafsir Surat Al-Qadr sudah selesai. Semoga bermenfaat. Amin!
Posting Komentar