Bolehkah wanita haid melaksanakan
salat? Jelas tidak boleh. Bolehkah wanita haid membaca Al-Quran? Bisa boleh
bisa tidak. Bolehkah wanita haid berdzikir kepada Allah? Harus dong. Maksudnya?
Sebagai makhluk ciptaan
Allah, berdzikir kepada-Nya adalah kewajiban kita. Bahkan, berdzikir kepada-Nya
adalah kebutuhan. Sebab, berdzikir kepada-Nya bisa mendatangkan ketentraman.
Apa lagi di Bulan
Ramadan. Bulan dilipat gandakannya pahala. Bulan yang berkahnya luar biasa
banyaknya.
Oleh karenanya, Allah
swt. mensyariatkan banyak amalan dan ibadah. Tujuannya agar kita ingat
kepada-Nya. Contohnya seperti kewajiban salat, membaca Al-Quran, dan
seterusnya.
Akan tetapi, bagi wanita
haid, tidak semua amalan dan ibadah bisa dilaksanakan. Wanita tidak boleh
melaksanakan salat. Wanita haid tidak boleh berpuasa Ramadan. Jika pun memaksa,
ibadahnya tidak sah.
Tentu, hal ini adalah
tantangan bagi wanita haid. Maksudnya? Gini, larangan salat ini menjadi
tantangan baginya, masih bisa mengingat Allah atau tidak? Masih bisa mendekat
kepada Allah apa tidak?
Nah, maka kita perlu
mengetahui, kira-kira amalan apa saja yang boleh dilakukan oleh wanita haid?
Agar tetap bisa mendapatkan pahala. Tentu juga bisa mendekat kepada-Nya.
Amaliah
yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Wanita Haid
Sebelum kita mengetahui hal-hal
yang boleh dilakukan oleh wanita haid, ada baiknya kita mengetahui sesuatu yang
tidak boleh dilakukan oleh wanita haid.
Sesuatu yang tidak boleh
dilakukan oleh wanita haid adalah sebagaimana berikut:
1.
Melaksanakan
salat. Sama dengan salat adalah sujud syukur, sujud tilawah, dan salat janazah.
2.
Melakukan thawaf
baik fardu atau sunah.
3.
Menyentuh mushaf. Yang
dimaksud mushaf adalah sesuatu yang di dalamnya ada tulisan Al-Quran walaupun
sebagian ayat. Tujuan penulisan itu untuk dibaca.
4.
Membawa mushaf.
Akan tetapi, membawa mushaf bagi wanita haid boleh jika mushaf itu dibawa
bersamaan dengan barang lain. Asalkan dia tidak berniat (bermaksud) hanya
membawa mushaf saja.
Boleh
bagi wanita haid membawa kertas yang ada tulisan ayat Al-Qurannya jika tulisan
itu bukan untuk dibaca. Misalnya untuk tabarruk (mengambil berkah),
terjaga dari setan, atau jimat.
5.
Diam di masjid.
Kalau lewat saja, maka boleh bagi wanita haid. Asalkan tidak hawatir dapat
mengotori masjid.
6.
Membaca Al-Quran. Akan
penulis jelaskan nanti di bawah.
7.
Puasa
8.
Talak
9.
Melakukan
senang-senang bersama suami dengan sesuatu yang berada di antara pusar dan
lutut, seperti paha dan seterusnya.
Ketentuan
Kebolehan Membaca Al-Quran Bagi Orang Haid
Sebagiaman disebutkan di
atas, orang haid tidak boleh membaca Al-Quran. Ketidak-bolehan ini jika dibaca
dengan lisan.
Oleh karenanya, maka
boleh membaca Al-Quran dengan hati tanpa dilafalkan dengan lisan.
Hal ini sebagaimana
ditulis oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkarnya. Beliau menulis:
ولكن قراءة القرآن حرام على الجنب والحائض والنفساء ، سواء قرأ
قليلا أو كثيرا حتى بعض آية ، ويجوز لهم إجراء القرآن على القلب من غير لفظ ، وكذلك
النظر في المصحف ، وإمراره على القلب.
“Akan tetapi, membaca
(dengan lisan) Al-Quran itu haram bagi orang junub, haid, dan nifas. Baik bacaannya
sedikit atau banyak,”
“Bahkan walaupun sebagian
ayat. Tapi, boleh bagi mereka (orang junub, haid, dan nifas) membaca Al-Quran
di dalam hati tanpa melafalkannya. Begitu juga boleh bagi mereka, melihat
mushaf dan membacanya dalam hati.”
Juga, ketidak-bolehan
membaca Al-Quran bagi wantia haid itu jika dimaksudkan membaca Al-Quran.
Maka, jika membaca
Al-Quran itu tidak dimaksudkan untuk membaca Al-Quran, maka boleh membacanya.
Misalnya, membaca ayat Al-Quran
karena untuk mengajar, membaca untuk membenarkan yang salah, atau membaca untuk
berdoa, maka semua itu boleh bagi orang haid.
Wanita
Haid Boleh Membaca Dzikir Selain Al-Quran
Selanjutnya, kita perlu
mengetahui dzikir yang boleh dilakukan oleh wanita haid. Wanita haid boleh
berdzikir dengan selain Al-Quran.
Boleh bagi orang haid
membaca salawat, membaca tasbih, dan seterusnya. Sebagaimana disebutkan dalam
kitab Al-Majmu’. Imam Nawawi menulis:
(العاشرة)
أجمع المسلمون على جواز التسبيح والتهليل والتكبير والتحميد والصلاة على رسول الله
صلى الله عليه وسلم وغير ذلك من الاذكار وما سوى القرآن للجنب والحائض ودلائله مع الاجماع
في الاحاديث الصحيحة مشهورة:
“Ulama sepakat (ijma’)
bahwa boleh membaca tasbih, tahlil, takbir, tahmid, salawat, dan dzikir-dzikir
selain Al-Quran bagi orang junub dan haid. Selain ada kesepakatan ulama, juga
banyak hadis yang masyhur yang menjelaskan hal tersebut.”
Dzikir
Berpahala Besar yang Boleh Dibaca Oleh Wanita Haid
Sebelumnya sudah
dijelaskan, dzikir-dzikir selain Al-Quran boleh dibaca oleh wanita haid.
Karenanya, masa haid bukan alasan untuk tidak beribadah. Ibadah banyak caranya.
Tidak hanya salat dan membaca Al-Quran.
Nah, agar tambah
semangat, berikut ini dzikir-dzikir berpahala luar biasa yang boleh dibaca oleh
wanita haid.
1. 1000 Tasbih Berpahala 100 Kebaikan
Amaliah atau dzikir
pertama yang boleh dibaca oleh wanita haid adalah membaca tasbih. Contoh tasbih
adalah:
سبحان
الله
Subhanalloh
Keutamaan membaca tasbih
ini besar sekali. Kata Rasulullah, membaca 100 kali akan mendapatkan kebaikan
1000 kali atau dihapusnya 1000 kesalahan.
Rasulullah bersabda:
:
[ يسبح مائة تسبيحة فيكتب له ألف حسنة أو يحط عنه ألف خطيئة ] رواه مسلم
“Bertasbih 100 kali maka
ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.”
(HR. Imam Muslim)
2. Orang yang Istikamah Istighfar akan Selalu Menemukan
Jalan Keluar
Amaliah atau dzikir kedua
yang boleh dilakukan oleh wanita haid adalah istighfar. Meminta ampun kepada
Allah. Lafal istighfar banyak. Silahkan pilih yang mana saja.
Nabi saja beristighfar
kok apa lagi kita. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, setiap hari nabi
beristighfar lebih dari 70 kali.
Nabi juga bersabda, orang
yang istikamah beristighfar, maka akan mendapatkan tiga keutamaan.
Yaitu, akan mendapatkan
jalan keluar dari kesempitan, akan mendapatkan kebahagiaan dari kesusahan, dan
akan mendapatkan rezeki dari jalan yang tidak terduga.
Bunyi hadisnya
sebagaimana berikut:
من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن
كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب
“Barangsiapa yang
istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari
setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan
Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka,” (HR. Imam
Abu Daud)
3. Dzikir Penyelamat Nanti di Akhirat
Dzikir yang boleh dibaca
oleh wanita haid selanjutnya adalah dzikir penyelamat nanti di akhirat. Dzikir
ini oleh nabi juga disebut sebagai al-Baqiyah as-Sholihat.
Dzikirnya sebagaimana
berikut:
سُبْحَانَ الله وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لَا
إلَهَ إِلَّا الله وَ اللهُ أَكْبَر
Keutamaan dzikir ini
adalah bisa menyelamatkan kita kelak di akhirat. Keterangan ini sebagaimana
hadis yang diriwatkan Imam al-Hakim.
Dalam keterangan lain,
pahala dzikir ini kelak di akhirat akan berada di depan kita, di kanan-kiri
kita, dan di belakang kita. Pahala-pahala itu akan menyelamatkan kita.
Selain itu, Rasulullah
juga bersabda:
عليك بسبحان الله
والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر فإنهن يحططن الخطايا كما تحط الشجرة ورقها
( ه عن أبي الدرداء ) بإسناد حسن
“Kamu istikamahlah
membaca “Subhanallah Walhamdulillah Wa La Ilaha Illallah Wallahu Akbar”, karena
dzikir ini bisa menggugurkan kesalahan sebagaimana pohon menggugurkan dedaunan.”
(Disebutkan dalam kitab Jami as-Shaghir, sandanya hasan).
Itulah dzikir, amaliah,
dan ibadah yang boleh dilaksanakan oleh wanita haid. Tentu, masih banyak lagi
dzikir yang pahalanya luar biasa. Seperti membaca sholawat kepada nabi, berdoa,
dan seterusnya.
Yang terpeting, kita
tidak boleh menjadikan haid sebagai alasan untuk tidak beramal saleh. Salam. Semoga
bermenfaat.
Referensi:
1. Syarah al-Yaqut an-Nafis, karya Sayid Ahmad as-Syathiri
2. at-Tarirat as-Sadidah, karya Sayid Hasan al-Kaf
3. Al-Majmu', karya Imam Nawawi
4. Al-Adzkar, karya Imam Nawawi
Posting Komentar