Assalamualaikum Wa Rahmah…
Sahabat-sahabat.
Kali ini, saya akan
sharing tentang puisi. Apa itu puisi? Cara menulis puisi? Tips menulis
puisi agar indah dan bagus? Dan seterusnya.
Cara menulis puisi ini saya
dapatkan saat mengikuti pelatihan menulis puisi. Pelatihan yang diadakan FLP
Surabaya. Pematerinya, Raedu Basha.
Jadi, materi ini milik
beliau Raedu Basha, seorang sastrawan dari Sumenep Madura itu. Tapi, materi ini
insyaallah halal. Saya sudah dapat izin dari ketua FLP Surabaya untuk men-share-nya.
Karenanya, jika ingin
tahu cara menulis puisi, monggo lanjutkan baca. Inilah cara dan tips menulis
puisi dari Raedu Basha:
Puisi
Puisi berasal dari bahasa
Yunani (poesis, artinya penciptaan).
Inti
Puisi
Menurut almarhum H.B.
Jassin, inti dari puisi adalah "dunia perasaan". Hal ini senada
dengan kata “syair” (dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia) yang diserap
dari Bahasa Arab yang artinya “perasaan” atau “sesuatu yang halus dan lembut”
(syu’ur; syi’ir).
Perasaan
Melampaui Pikiran
Umumnya menulis adalah
sebuah cara orang menumpahkan apa yang sedang dipikirkan. Namun dalam menulis
puisi, perasaan harus melampaui pikiran. Sebab inti puisi adalah perasaan.
Berbeda dengan ilmu
eksakta yang murni pikiran. Puisi juga menggunakan pikiran, tetapi perasaan
dipakai lebih banyak porsinya.
Setiap persoalan yang
kita tangkap dengan perasaan yang melampaui pikiran, apabila kita tumpahkan ke
dalam tulisan akan menjadi puisi, bila kita tumpahkan ke kanvas dan warna akan
menjadi lukisan, bila kita tumpahkan ke dalam nada akan menjadi musik.
Tetapi, tidak semua usaha
yang ditumpahkan oleh perasaan tersebut menjadi karya seni yang bagus dan
matang.
Oleh karena itu
diperlukan banyak menelaah karya-karya yang sudah ada. Silahkan datang ke
perpustakaan dan mencari buku-buku puisi, mengoleksi buku-buku puisi, dan
mengamati puisi-puisi berkala di koran dan berbagai terbitan yang telah
dikurasi.
Sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana para seniman menumpahkan perasaan mereka, yaitu sebagai
perasaan yang melampaui pikiran dengan karya yang bagus dan matang.
Merawat
Kegelisahan
Kreatifitas lahir dari
kegelisahan, minimal kita mengalami sakit hati. Maka produktifitas setara
dengan bagaimana kita dapat merawat kegelisahan, minimalnya merawat sakit hati.
Kegelisahan terjadi
karena persoalan yang datang kepada kita baik dari fenomena sehari-hari, dari
peristiwa sejarah, dan lain-lain.
Apa
Manfaat Puisi?
1. Rasa dan pikir seimbang dan lebih peka terhadap apapun
2. Membuat jiwa lembut
3. Menguatkan ingatan
4. Mengobati kejiwaan baik secara medis maupun klenis
5. Merawat dan mengembangkan bahasa
6. Dan lain-lain.
Proses
Menulis Puisi
Lalu bagaimana proses
menulis puisi? Apa ujuk-ujuk nulis langsung jadi puisi? Proses menulis puisi
sebagaimana berikut:
1. Riset (minimalnya mengamati)
2. Merenung (minimal dapat merefleksikannya)
3. Menulis (di kertas, di komputer, di ponsel)
4. Revisi (minimal 20x dalam 20 halaman berbeda)
Hakekat
Puisi
1. Tema permasalahan
2. Rasa terhadap permasalahan
3. Nada (sikap kita ke pembaca dan ke objeknya)
4. Tujuan kita menulis (misalnya pengen terkenal, pengen dapat
duit, pengen menang lomba, sah-sah saja)
Tema persoalan yang
dipermasalahkan, misalnya tentang "nasionalisme". Chairil Anwar
menulis puisi "Aku", dengan puisi itu dia hendak memberontak terhadap
kejamnya rezim kolonial Belanda.
Rasa misalnya kita
menggunakan simbol-simbol ego-diri sebagai ego-nasionalisme kepada persoalan:
"Aku ingin hidup seribu tahun lagi"
Nada misalnya Aku ini
binatang jalang (ini sikap) agitasi tidak persuasive
Bunyi
Puisi Itu Indah Seakan Bernyanyi
Apa itu maksudnya
keindahan dari sisi bunyi? Memang, puisi harus berbunyi dan harus musikal. Kita
pasti punya selera musik tentunya. Puisi haruslah bermusik dengan sendirinya
saat kita tulis dan saat kita baca.
Ada seorang Arab yang
hidup pada zaman Penyair Pra-Islam (Jahiliyah) bernama Imroul Qaisy, dia
menulis puisi karena tuntutan bunyi-bunyi yang ditangkapnya: suara angin, desir
pasir, dan suara riuh manusia.
Qaisy menganggap itu
sebagai bentuk keindahan yang harus menjadi musik kosa-katanya, sehingga
puisi-puisinya mirip bunyi suara angin, desir pasir, dan suara riuh manusia.
Dengan demikian, diantara
cara menulis puisi yang baik adalah memerhatikan bunyi.
Metafora
dalam Puisi Itu Lahir dari Perenungan Panjang
Metafora tidak lahir dari
ruang kosong dan ibarat asal-asalan. Ia tumbuh dari semua perenungan yang
dalam, sehingga perumpamaan menjadi tepat.
Penyair Zawawi Imron
hidup di pedesaan pedalaman Madura, dia merenungkan tentang spiritualitas
masyarakat ke dalam metafor-metafor alam sekitarnya, misalnya siwalan,
bunga-bungaan yang tumbuh di desanya, atau kehidupan petani, dan lain-lain.
Mungkin bagi penyair yang
hidup di Surabaya akan berbeda menggunakan metafor karena alam dan
sosiologisnya berbeda.
Maka, cara menulis puisi
itu kudu merenung guys… Termasuk merenung tentang mantan. hehe
Tips
Agar Puisi Tidak Kering
Saya sering membaca
buku-buku puisi orang lain (terutama puisi Chairil) untuk mematangkan karya dan
puisi saya.
Tentu saja, kita harus punya kamus Bahasa
Indonesia, itu kitab wajib.
Kemudian dalam
mematangkan juga, saya menikmati musik, nonton film, lalu mengendapkannya
minimal seminggu...
Udah berapa buku puisi
yang kamu baca guys? Ngga ada? Innalillah. Setelah membaca artikel “Cara
Menulis Puisi” ini, cari buku puisi. Lalu baca…. hehehe
Temukan
Inspirasi dalam Karya Orang Lain
Saya penggemar
puisi-puisi Mahmoud Darwish (penyair Palestina), Chairil Anwar dan Raja Ali
Haji (Indonesia). Dari mereka saya banyak menemukan inspirasi.
Berpikirlah
Agar Puisimu Memiliki Makna yang Dalam
Iklim kapitalisme dan
kebanalan berpikir era medsos, orang sekarang cenderung pragmatis, malas
merenung, ingin langsung paham dan menangkap makna tanpa merenung, orang mulai
malas berpikir.
Kenapa
Banyak Puisi yang Tidak Mudah Difahami?
Puisi, semakin sulit
dimengerti semakin bagus, karena kita dituntut memecahkan teka-teki maknanya.
Puisi, semakin
"telanjang" semakin mudah, karena siapa saja bisa menangkap maknanya,
bahkan anak TK mungkin paham.
Tapi, tapi, tapi… puisi
yang tidak bisa difaham itu juga bisa dikarenakan puisinya terlalu jelek guys. Wkwkwk..
Makanya, perlu membaca “Cara Menulis Puisi” dari orang-orang yang sudah hebat
menulis puisi.
Pentingnya
Sebuah Nada dalam Puisi
Itulah pentingnya kita
berkreatifitas, imajinasi kita harus menangkap hal-hal yang realita juga. Namun
ada hal yang perlu anda tahu, bahwa, anda harus memahami nada. Dengan nada, penulis akan memaksa pembaca
untuk paham.
Nada adalah penekanan
sebagai pintu untuk memahamkan pembaca
Tips
Agar Menghasilkan Karya Puisi yang Sangat Bagus
Melanggengkan wuduk saat
kita menulis, kalau perlu salat sunnah sebelum menulis, lalu berdoa setiap
bakda salat supaya diberikan kemudahan menulis dan produktif.
Dan tentu saja, kita
harus punya etos kerja, jam terbang yang tinggi untuk menulis puisi.
Waw, intinya jika ingin
memiliki puisi bagus, tidak hanya belajar “Cara Menulis Puisi” yang bagus, tapi
penting juga memupuk spiritual.
Dalam
Puisi Boleh Melanggar Aturan Bahasa
Licentia poetica (Latin),
poetic license (Inggris), atau lisensi puitika itu. Lisensi puitika secara mudah
diartikan sebagai hak untuk melanggar aturan. Namanya juga melanggar, jadi
tidak ada batas-batas.
Lisensi puitika ini sama
dengan dhorurat syiir dalam bahasa Arab.
Karena kebetulan Along (nama
salah satu peserta) orang Madura. Anda tahu "Kalaras"? Itu bahasa
Madura dari daunnya pohon siwalan.
Penyair Madura, Zawawi
Imron, pernah membaca puisi berjudul "Kalaras" di Belanda. Itu juga
lisensia puitika dalam sastra Indonesia, sebagai "usulan tambahan kata
dalam kamus", karena memang tidak ada bahasa indonesianya kalaras dalam
kamus bahasa Indonesia
Nah, itulah tips dan cara
menulis puisi dengan benar dari Raedu Basha. Semoga kita bisa menulis puisi
yang indah dan bagus. Amin.
7 komentar