Iri hati kadang datang saat
melihat orang lain lebih bahagia dari kita. Misalnya, saat melihat rumah orang
lain lebih bagus, hati kita iri. Saat melihat kendaraan orang lain lebih
mentereng, hati kita menjadi iri. Tentu, kita harus memiliki obat iri hati ini.
Kenapa harus memiliki obat
iri hati? Karena iri hati adalah sifat tercela. Iri hati akan membuat seseorang
menjadi jahat. Karena hatinya dikalahkan oleh setan dan hawa nafsu.
Lalu bagaimana cara
mengobati iri hati ini? Caranya mudah. Tinggal baca saja artikel ini. Jika
bermenfaat, bisa dibagikan ke teman-teman terdekat. Hehe.
Iri hati adalah termasuk
penyakit yang menggerogoti hati. Oleh karenanya, yang perlu kita obati adalah
hati. Iri hati juga bisa menghambat diri kita untuk menjadi hamba Allah yang
saleh.
Nah, berikut ini obat iri
hati:
1. Sadar diri bahwa iri hati hanya bikin sakit hati
Hal yang paling penting
adalah kesadaran diri bahwa iri hati ini berbahaya. Berbahaya kepada diri
sendiri. Sebab, iri hati hanya akan membuat empunya selalu sakit hati.
Misalnya, ada temannya yang
sukses, dia iri. Lalu sakit hati. Ada temannya lagi memiliki pasangan yang
lebih keren, dia iri dan sakit hati. Begitu seterusnya.
Orang yang iri hati tidak
akan merasakan kebahagiaan sama sekali. Hatinya akan diselimuti rasa benci. Bahkan,
dia akan terus seperti itu sampai dia mati.
2. Semua yang kita dapatkan adalah pemberian Allah Azza Wa Jalla
Obat iri hati yang kedua,
sebagaimana pendapat Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin, kita menyadari bahwa semua yang kita dapatkan
adalah pemberian Allah.
Teman kita yang bisa
memiliki mobil mewah, itu pemberian dan titipan Allah. Teman kita yang bisa
membeli rumah bagus, itu pemberian dan titipan Allah.
Baca juga:
Kenapa kita tidak diberi? Mungkin
saja masih belum waktunya. Atau Allah ingin kita selalu dekat dengannya dengan
berdoa.
Bisa saja ketika kita
sukses saat ini, kita menjadi sombong. Kita bisa menjadi jauh dari Allah. Dan
lain sebagainnya.
Kita yakin saja, semua
keputusan Allah adalah yang terbaik. Kita pasrahkan kepada-Nya. Tidak boleh
menentang-Nya. Jika kita menentang, kitalah yang celaka. Bukankah Allah yang
menciptakan kita?
3. Sering-seringlah melihat ke ‘bawah’, maka kita akan
bersyukur
Kita iri hati mungkin
karena kita selalu melihat ke ‘atas’. Kita selalu melihat orang yang lebih
sukses dari kita. Kita selalu melihat orang yang lebih kaya dari kita.
Oleh karenanya, untuk
mengobati iri hati, bisa dengan melihat ke ‘bawah’. Melihat orang-orang yang lebih
susah dari kita. Bukan untuk menghina. Tapi, agar kita sadar, betapa besar
nikmat Allah yang kita rasakan.
Misalnya, kita hanya
memiliki sepeda motor butut, maka lihatlah orang yang hanya memiliki sepeda
pancal. Betapa beruntungnya kita. Betapa besar nikmat Allah yang kita rasakan.
Misalnya, kita hanya
memiliki gubuk kecil dengan perabotan seadanya, maka lihatlah mereka yang tidak
punya. Maka kita sadar, kita masih beruntung.
Jika demikian, bukan iri
hati yang akan tumbuh dalam hati. Akan tetapi, rasa syukur yang tiada bertepi.
Sebaliknya, jika kita hanya
melihat ke atas, maka rasa rakus akan terus berkembang dalam hati kita. Iri
hati menjadi makanan sehari-hari.
Benarlah kata, Rasulullah:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هو أَسفَل مِنْكُمْ
وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوقَكُم؛ فهُوَ أَجْدَرُ أَن لا تَزْدَرُوا
نعمةَ اللَّه عَلَيْكُمْ
“Kalian lihatlah orang yang
ada di bawah kalian dan jangan melihat pada orang yang di atas kalian. Hal itu
lebih benar. Agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang dianugerahkan
kepada kalian.” (HR. Muttafaq Alaih)
Hadis ini mengajak kita
agar melihat ke bawah. Agar kita selalu bersyukur. Hanya saja, menurut Imam
al-Qari dalam kitabnya, Umdah al-Qari Syarh Sahih Bukhari, ketentuan ini
hanya berkaitan dengan keduniaan.
Baca juga:
Adapun dalam masalah
akhirat atau keagamaan, maka kita memang perlu melihat ke atas. Agar kita
selalu semangat untuk terus menjadi orang yang saleh.
Itulah 3 obat iri hati agar
kita bisa menghilangkan iri hati kita. Jadi, lihatlah orang yang di bawah kita
dalam masalah dunia agar kita mudah bersyukur. Lihatlah orang di atas kita
dalam masalah akhirat agar kita selalu bersemangat untuk menjadi orang baik.
Salam!
2 komentar
Semoga saya terus bisa memperbaiki diri.
Aamiin, YaRabb.