Saat ini kita sudah memasuki
tahun baru. Sudah tanggal 09 Januari 2020. Banyak kenangan yang kita tinggalkan
di tahun 2019. Banyak pula keinginan dan harapan di tahun 2020 ini.
Di bulan pertama tahun ini,
tentu sudah banyak yang menuliskan resolusi tahunan. Kamu juga kan? Saya belum.
Belum semangat menuliskannya. Entah kenapa.
Apakah saya tidak punya
target pencapaian di tahun 2020? Adalah. Tapi rahasia. Saya gak mau
menceritakannya. Kenapa? Ya gak apa-apa. Setiap orang memiliki cara sendiri
untuk mendapatkan keinginannya bukan?
Di tahun-tahun sebelumnya
saya menuliskan resolusi tahunan juga. Ada yang tercapai, ada yang tidak.
Perjalanan hidup memang tak selalu sesuai harapan yak. Santai saja. Rasa
syukur akan menyembuhkan rasa kecewa.
Apa sih pentingnya
menuliskan resolusi tahunan? Apa juga untungnya? Menurut saya sih memang nggak
penting. Eh, penting juga sih. Hehehe… plinplan.
Gini, sebelumnya saya mau
nanya, apa arti resolusi? Ada yang tahu? Kamu tahu? Masak nggak tahu sih. Bodoh!
Hehe…
Arti resolusi dalam KBBI
adalah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yangg
ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya
berisi tuntutan tentang suatu hal.
Gampangnya, menurut saya,
resolusi tahunan itu tekad yang bulat mengenai harapan yang ingin dicapai dalam
tahun tertentu. Kemudian, harapan itu ditulis. Apa tujuannya? Biar selalu
ingat. Biar selalu semangat untuk mengejar.
Makanya, menulis resolusi
itu menjadi penting. Biar kita semangat mengejar harapan yang kita tekadkan
itu.
Baca juga:
- Menfaat Menulis Resolusi Tahunan
- Berdialog dengan Diri Sendiri, Temukan Keinginan Hati
- [Tafsir] Ketika Menderita Berdoa, Ketika Kaya Durhaka
Kata teman saya, menuliskan
harapan-harapan di buku itu ternyata ampuh. Banyak harapan-harapan yang dia
tulis, akhirnya benar-benar terjadi.
Namun demikian, ada hal
yang paling ampuh mewujudkan harapan kita dari pada menuliskannya dalam sebuah
resolusi. Apa? Doa. Ya, Doa di hadapan sang pencipta.
Kita meminta agar
harapan-harapan kita tercapai, di situlah kita meresolusikan harapan-harapan
kita. Resolusi yang kita haturkan di hadapan Allah itu akan meresap dalam hati.
Kemudian mengirim energi positif pada kita untuk selalu mengejar harapan kita.
Setiap kita menyebutnya
dalam doa, setiap kali pula kita meresolusikannya. Lalu, ada energy positif
lagi untuk mengejar apa yang kita doakan.
Dengan demikain, motivasi selalu
mengalir dalam diri kita. Kita selalu semangat!
Makanya, dalam Al-Quran
banyak kata “Ya Ayyuhal Ladzina Amanu!”. Wahai orang-orang yang beriman.
Diantara tujuan Allah memanggil kita dengan panggilan itu, agar kita
benar-benar menjadi orang yang beriman.
Mungkin karena itulah, kita
tidak diperkenannkan mengucapkan kata-kata sembarangan. Takut-takut menjadi
kenyataan. Mugnking benar, “Kata adalah doa”.
Jadi, langkah awal untuk
mencapai harapan-harapan kita adalah menyebutnya dalam doa. Jika harapan-harapan
itu sudah tertulis dalam resolusi tahuan, relosukan kembali dalam doa panjang
kita.
Jangankan harapan yang kita
panjatkan dalam doa, harapan yang hanya diangan-angan saja kadang menjadi
kenyataan. Apa lagi sampai kita sebutkan dalam doa. Insyaallah tercapai.
Lalu jika tidak kunjung
terkabul, padahal sudah selalu berdoa, bagaiamana? Jangan berhenti berdoa. Kenapa?
Sebab, kita berdoa bukan semata-semata meminta, tapi beribadah kepada-Nya. Betul
kan?
Selanjutnya, kita mulai! Ya,
memulai melangkah menuju harapan-harapan kita. Memulai dari yang paling mudah. Lalu,
level berikutnya. Dan seterusnya.
Mari kita mulai! Bismillah…
Terkait:
- Cara Menulis Resolusi Tahunan
- Menulis Resolusi Tahunan
- Cara Merealisasikan Resolusi
- Menfaat Menulis Resolusi Tahunan
- Menuliskan Harapan dalam Sebuah Resolusi
2 komentar