Ada seseorang bilang, “Jika
badan kita butuh makan untuk bertahan hidup, maka jiwa kita butuh membaca agar
bisa bertahan hidup.”
Kalimat ini menurut saya
gambaran betapa penting rajin membaca. Sampai-sampai digambarkan sebagai media
untuk kehidupan jiwa. Kalau dipikir-pikir, benar juga ya. Bagaimana jiwa bisa
hidup jika tidak memiliki ilmu pengetahuan?
Namun demikian, menjadi
orang rajin membaca kan tak mudah. Sulit banget. Sulitnya sih karena
tidak mampu melawan malas. Ya, malas banget. Lebih suka memegang gadget
dari pada memegang buku bacaan. Hehehe
Nah, penulis ingin berbagi
bagaimana caranya agar rajin membaca. Di mana pun dan kapan pun. Rajin membaca
yang mudah.
Berikut caranya sebagaimana
yang sering penulis lakukan:
1. Mem-follow akun medsos yang bermenfaat
Di zaman ini dapat
dipastikan kita punya media sosial kan. Tentu juga sering melototin timline
kan ya. Kadang, sampai berjam-jam. Apa lagi saat nunggu update-annya
doi. Hehe..
Nah, jika kita mem-follow
akun-akun yang memposting ilmu pengetahuan, kita tanpa sengaja akan membaca
saat postingan mereka nongol. Membacanya sebentar, tapi menfaatnya
besar.
Kadang, bisa dijadikan
inpirasi tulisan loh. Bahkan, kadang menjadi bagian dalam tulisan kita.
Sebab menurut saya, tulisan
itu adalah rangkaian dari pecahan-pecahan kecil ilmu pengetahuan yang kita rekam.
Jadinya, kita rajin membaca.
Walaupun hanya membaca timline sih. Yang penting kan membaca.
2. Bikin dirimu terpaksa membaca
Maksudnya gimana ini ya?
Misalnya, kita tidak tahu artinya “Qobiltu”, apa yang kita lakukan? Shearching
di google kan?
Nah, agar kita rajin
membaca, ktia tinggal membuat diri kita dalam posisi terpaksa membaca.
Contoh lagi, kita mau
mengajar. Kita pastinya baca-baca dulu kan? Banyak baca akan membuat ilmu yang kita
sampaikan lebih berbobot.
Contoh lagi, kita mau
menulis. Tentu, kita harus membaca terlebih dahulu. Apa lagi tulisan kajian
atau ilmiah. Tulisan fiksi juga perlu baca kalik. Biar isinya tidak
hambar.
Itu situasi yang membuat
kita terpaksa membaca. Kita tinggal membuatnya. Cara paling mudah, kita merasa
ingin tahu, aktif (tidak hanya diam-diam baek), dan yang paling penting,
jadilah penulis! Hehe.
3. Lihat film non Indonesia
Cara rajin membaca yang
ketiga, lihatlah film yang menggunakan bahasa non Indonesia. Entah itu
berbahasa Inggris, Jepang, atau Korea.
Kenapa demikian? Karena
kita akan membaca terjemahan pembicaraannya. Tanpa sadar, kita sudah membaca.
Ya meskipun membaca dialog film sih.
Membaca dialog di film-film
non Indonesia itu jangan diremehkan loh. Kadang banyak petuah-petuah di sana.
Petuah-petuah yang bikin kita menyadari banyak hal.
4. Membaca alam sekitar
Penulis kira, membaca itu
tidak harus pada teks di internet atau di atas kertas. Membaca juga bisa pada
situasi di dekat kita. Membaca kondisi sosial, emosi teman special, dan semua
orang yang bisa kita jangkau.
Di sana banyak hal yang
bisa kita pelajari. Kemudian menjadi pengalaman yang mahal harganya dalam diri
kita.
5. Bawa buku ke mana pun kita pergi
Cara agar rajin membaca
yang terakhir adalah dengan membawa buku ke mana-mana. Selipkan di dalam tas
kita. Nah, ketika kita senggang, bisa kita ambil dan kita baca.
Jika memang malas membawa
buku, buka aja gadgate. Lalu baca kolom-kolom di media ternama. Misalnya
di republika.com atau di media lain. Kalau artikel keislaman, bisa juga buka
al-ibar.net. Website ini saya yang ngelola bersama teman pondok.
Baca juga:
Namun demikian, membaca di
internet itu beda dengan membaca di buku. Kesannya beda. Rasanya beda. Dan
banyak lagi yang beda.
Itulah cara rajin membaca
yang mudah, murah, dan meriah. Cara rajin membaca ini boleh mudah diterapkan.
Insyaallah. Bismillah…
Semoga bermenfaat!
Salam.
1 komentar