Ajari aku menyapa
Rembulan yang sedang merona
di bilik desa yang terangkum dalam cita-cita
Ajari aku berkata ria
pada bunga-bunga di tengah kota
yang tertulis dalam rima udara
Karena hati terus meronta
pada kenangan-kenangan lama
tapi aku lupa jalannya
Pernah aku memaksa
Melangkahkan kaki sekenanya
Akhirnya aku tersesat dalam bualan yang tiada ujungnya
Kadang, aku berhenti
Mencoba berbicara pada hati
agar tak lagi menyakiti diri
tapi, tak selang satu hari
dia melukai jari-jemari
Mungkin, karena jiwa yang lama berkelana
dalam karat durhaka
yang tak pernah disesalinya
dengan cinta yang sesungguhnya
Apakah belum waktunya?
Rembulan yang sedang merona
di bilik desa yang terangkum dalam cita-cita
Ajari aku berkata ria
pada bunga-bunga di tengah kota
yang tertulis dalam rima udara
Karena hati terus meronta
pada kenangan-kenangan lama
tapi aku lupa jalannya
Pernah aku memaksa
Melangkahkan kaki sekenanya
Akhirnya aku tersesat dalam bualan yang tiada ujungnya
Kadang, aku berhenti
Mencoba berbicara pada hati
agar tak lagi menyakiti diri
tapi, tak selang satu hari
dia melukai jari-jemari
Mungkin, karena jiwa yang lama berkelana
dalam karat durhaka
yang tak pernah disesalinya
dengan cinta yang sesungguhnya
Apakah belum waktunya?
Posting Komentar