NIAT NIKAH | Agama Islam adalah agama
yang sesuai dengan fitrah manusia. Tidak ada satupun syariatnya yang
bertentangan dengan fitrah anak adam ini. Misalnya, tidak boleh menikah, tidak
boleh tidur, dan seterusnya.
Mengenai pernikahan, Rasulullah malah memotivasi
anak muda agar segera menikah. Tapi, jika memang butuh dan mamiliki modal. Kata
Nabi, “Hai anak muda, jika kalian punya modal, maka menikahlah! Karena hal
itu akan membuatmu lebih menjaga pandangan dan lebih menjaga kemaluan….”
(HR. Bukhari-Muslim)
Nah, yang paling penting sebelum menikah adalah
menata niat. Karena niat bisa membuat amal itu berpahala dan sia-saia. Niat
yang baik, membuat amal berpahala. Niat yang jelek, bikin amal tidak berpahala.
Syaikh Zarnuji mengutip sebuah hadis dalam
kitab Ta’limu al-Muta’allim, betapa dahsyatnya sebuah niat. Kata
Rasulullah:
كم من عمل يتصور بصورة عمل الدنيا، ثم يصير بØسن النية من أعمال
الآخرة، وكم من عمل يتصور بصورة عمل الآخرة ثم يصير من أعمال الدنيا بسوء النية
“Betapa banyak perbuatan dunia tapi kemudian
menjadi perbuatan akhirat (mendapatkan pahala) disebabkan niatnya yang baik.
Sebaliknya, betapa banyak perbuatan akhirat kemudian menjadi perbuatan dunia
(yang tidak mendapatkan pahala) hanya karena niatnya buruk.”
Lalu bagaimana niat nikah yang baik? sehingga
pernikahan yang akan kita laksanakan menjadi ibadah dan berkah. Cie cie…
Nah, ini dia niat nikah yang ditulis oleh Imam
‘Ali bin Abi Bakar as-Sakran as-Segaf. Salah satu keturunan Rasulullah yang
tinggal di Hadramaut. Tulisan tentang niat nikah ini dikutip oleh Dr. Habib
Alwi bin Hamid dalam kitabnya, Hadiyah al-‘Arûs.
Berikut ini niat nikahnya agar menjadi nikah
yang berkah:
1. Aku niat
menikah karena cinta Allah, karena ingin punya anak agar ada genersi yang
melanjutkan tugas manusia.
2. Aku niat
menikah karena cinta Rasulullah agar beliau memiliki umat yang banyak. Karena
kelak di akhirat Rasulullah berlomba memiliki umat yang lebih banyak dari pada
rasul yang lain.
3. Aku niat
menikah karena mengharapkan doa dari anak-anakku. Jika seumpama mereka
meninggal saat masih kecil, maka aku mengharap syafaatnya (pertolongannya)
kelak di akhirat. (Anak kecil yang belum baligh lalu meninggal, maka kelak di
akhirat bisa memberi syafaat kepada orang tuanya).
4. Aku niat
menikah untuk menjaga diri dari godaan setan, menekan syahwat, menghindar dari
bahaya, dan memadamkan gangguan setan.
5. Aku niat
menikah untuk menjaga kemaluan dari pekerjaan yang keji dan hina.
6. Aku niat
menikah untuk menenangkan jiwa, membuatnya bahagia dengan duduk bareng istri,
melihatnya, dan bermain-main bersamanya. Juga, ingin menenangkan hati dan
menguatkannya beribadah.
7. Aku niat
menikah untuk memerangi nafsu, bertanggung jawab pada keluarga, sabar pada
akhlak mereka yang buruk, siap sakit hati karena perilaku mereka.
8. Aku niat
menikah untuk memperbaiki mereka (jika mereka tidak baik), mengajak mereka pada
kebaikan.
9. Aku niat
menikah untuk mencari rezeki yang halal untuk mereka, mendidik anak-anak,
meminta kepada Allah agar memberi kami pertolongan dan taufik.
10. Aku niat
menikah dan semua perisapannya karena Allah.
11. Aku niat
menikah sebagaimana niatnya orang saleh dan ulama saat ingin menikah.
12. Kamu boleh nambah sendiri niat nikah sesukamu.
12. Kamu boleh nambah sendiri niat nikah sesukamu.
Baca juga:
Itulah niat-niat menikah agar pernikahan kita
menjadi ibadah. Kamu boleh nambah sendiri niat nikah tersebetu. Terserah kamu. Yang penting niat nikahnya baik. Semakin banyak, niat nikahnya semakin bagus. Salam!
Posting Komentar