BJ Habibie –
Beliau sudah pergi. Meninggalkan banyak hal yang perlu kita renungi. Beliau
pergi dengan senyuman indah. Orang sekitar beliau menangisinya gundah. Benarlah,
orang itu akan dikenang karena dia berarti bukan karena dia sukses duniawi.
Dalam kisahnya, saat
kecil, BJ Habibie orang pendiam. Tidak banyak teman dan pergaulan. Najwah
Shihab menanyakan hal itu di acara Mata Najwa. Bapak BJ Habibie menjawab. Kurang
lebih bagini:
Film Kartun Jarwo |
“Aku memiliki banyak
pertanyaan yang perlu jawaban. Pertanyaan itu tidak mungkin bisa terjawab
kecuali dengan banyak berpikir dan membaca”.
Dari kecil, BJ Habibie
memang dididik dengan baik. Oleh sang ayah dan sang ibu. Mulai dari kecerdasan
intelektual sampai emosional.
Misalnya, suatu ketika,
sang ayah membawanya ke kebun. Di kebun itu ada mata air. Suasananya juga indah
dan sejuk. Kupu-kupu terbang dan hijau-hijauan menghiasi tanah miliki sang ayah
itu.
“Coba kamu lihat tuh mata
air, bagus nggak?” tanya sang ayah pada BJ Habibie kecil.
“Bagus pak,” kata BJ
Habibie yang masih berumur 5 tahun itu.
“Apanya yang bagus?”
“Ya, ada kupu-kupu, ijo,
bunga-bunga,” Kata BJ Habibie
“Coba tuh lihat
orang-orang mengambil mata air dan dibawa ke rumahnya. Untuk hidup toh?” tanya sang
ayah lagi.
“Iya,” jawab BJ Habibie.
Kemudian sang ayah
berucap, “Rudi… saya tidak tahu kamu jadi apa kalau besar. Tapi satu saya
doakan, kamu menjadi kepala keluarga yang berperilaku seperti mata air. Semua keluargamu,
semua kawanmu, sekitarmu, mekar hidup. Karena kamu keluarkan mata air jernih
yang penuh dengan kehidupan.
Baca juga:
Tapi sayang, ayah BJ Habibie
tidak berumur panjang. Beliau wafat saat salat. Perjuangan membesarkan anak dan mendidik anak
diambil alih oleh sang ibu. Bahkan sang ibu bersumpah. Orang-orang yang hadir
menjadi saksinya.
Sumpah itu berbunyi, “Saya
sumpah bahwa cita-citamu akan saya teruskan. Dan semua anakmu dari yang tertua
sampai dalam kandungan akan saya jadikan manusia yang berguna untuk bangsa dan
agama. Saya bersumpah. Dan saya akan laksanakan hal itu dengan tangan sendiri.”
Bapak BJ Habibie…. Selamat
jalan. Lahu al-Fatihah…..
Sumber: Mata Najwa I
2 komentar