Tulisan ini bokan tentang jodoh. Tapi mengenalnya, melamarnya, sungguh bikin bahagia. Sekali lagi, tulisan ini bukan masalah jodoh.
Siapa yang harus dikenal ? Siapa yang harus dilamar ? Sejarahmu. Ya, sejarah pendahulumu. Untuk bekal hidupmu. Agar selalu besinar dalam kelam kelabu.
Teringat dawuh Syaikh Muhammad al-Maliki, dalam kitabnya, Al-Mukhtar Min Kalami-l Akhyar, bahwa kemunduran kitat dan tidak mampunya kita melakukan peran yang seharusnya kita lakukan, sebab utamanya adalah kita tidak tahu sejarah pendahulu kita. Tidak tahu sejarah ulama kita.
Innalillah.... Mundur bisa mencakup dalam segala hal. Bisa mundur spiritual, sosial, dan intlektual.
Maka, tak heran jika para ulama memotivasi kadernya untuk selalu mengingat perjuangan ulama salaf.
Syaikh Muhammad bin Yunus mengatakan: Aku tak pernah melihat sesuatu yang lebih bermenfaat untuk hati dari pada mengingat-ngingat / menyebut orang sholeh.
Imam Ibnu Uyaynah juga mengatakan: Ketika orang-orang sholeh diceritakan, maka turunlah rahmat Tuhan.
Kenal ulama. Tahu sejarah mereka. Sungguh bikin hati sempurna. Sungguh bikin hati semangat untuk menjadi lebih baik. Sungguh bikin hati termotivasi untuk menjadi orang hebat.
Begitlah kira-kira maksud dawuh-dawuh di atas (ketika ulama diceritakan, maka turunlah rahmat Tuhan).
Jadi, jangan hanya mengenali wanita saja. Kenali juga tokohmu. Jangan hanya memikirkan untuk melamar wanita saja, pikirkan juga bagaimana melamar ulamamu, sehingga menjadi teladanmu.
For my self !
#BlogGram
24 Juni 2017
Siapa yang harus dikenal ? Siapa yang harus dilamar ? Sejarahmu. Ya, sejarah pendahulumu. Untuk bekal hidupmu. Agar selalu besinar dalam kelam kelabu.
Teringat dawuh Syaikh Muhammad al-Maliki, dalam kitabnya, Al-Mukhtar Min Kalami-l Akhyar, bahwa kemunduran kitat dan tidak mampunya kita melakukan peran yang seharusnya kita lakukan, sebab utamanya adalah kita tidak tahu sejarah pendahulu kita. Tidak tahu sejarah ulama kita.
Sumber: Mas @dwysa |
Innalillah.... Mundur bisa mencakup dalam segala hal. Bisa mundur spiritual, sosial, dan intlektual.
Maka, tak heran jika para ulama memotivasi kadernya untuk selalu mengingat perjuangan ulama salaf.
Syaikh Muhammad bin Yunus mengatakan: Aku tak pernah melihat sesuatu yang lebih bermenfaat untuk hati dari pada mengingat-ngingat / menyebut orang sholeh.
Imam Ibnu Uyaynah juga mengatakan: Ketika orang-orang sholeh diceritakan, maka turunlah rahmat Tuhan.
Kenal ulama. Tahu sejarah mereka. Sungguh bikin hati sempurna. Sungguh bikin hati semangat untuk menjadi lebih baik. Sungguh bikin hati termotivasi untuk menjadi orang hebat.
Begitlah kira-kira maksud dawuh-dawuh di atas (ketika ulama diceritakan, maka turunlah rahmat Tuhan).
Jadi, jangan hanya mengenali wanita saja. Kenali juga tokohmu. Jangan hanya memikirkan untuk melamar wanita saja, pikirkan juga bagaimana melamar ulamamu, sehingga menjadi teladanmu.
For my self !
#BlogGram
24 Juni 2017
Posting Komentar