Astaghfirullah....
Lirihku tiga kali
Sambil kuletakkan
telapak tangan di dada bagian hati
Astaghfirullah...
Pelan...
Menunduk malu
Menunduk khusyuk
Embun sejuk
menentes di setiap inci kulitku
Meresap...
Memeluk jantungku
erat
Innalillah....
Besoknya
kuterjatuh lagi
di lubang yang
pernah kusesali
Astaghfirullah
lagi
Innalillah lagi
Astaghfirullah
lagi
Innalillah lagi
Begitu seterusnya
berulang kali
"Astaghfirullah
untuk Astaghfirullahku"
"Maaf untuk
kata maafku"
Entah bagaimana
nasibku jika Kau manusia
Akankah tetap
tersenyum setelah beberapa kali kugores luka?
Di tempat yang
sama
Dengan pisau yang
sama pula
Entah bagaimana
jika Kau seperti tetanggaku
Disentuh pagarnya
saja membisu seminggu
"Astaghfirullah....
Aku ghibah lagi
Terjatuh
lagi"
Namun, kenapa
surga-Mu terus menghampiriku?
Udaramu, hujanmu,
tanamanmu, masih singgah dengan nyaman dalam gudang produksiku
Apakah Engaku
tiada peduli lagi sehingga menegurkupun tak sudi?
Astaghfirullah....
Wa Syukru
Lillah...
Semoga maafku tak
lagi menjatuhkanku
Dan semoga
terimakasihku membuatku merindu pada rentetan terimakasih yang baru
Posting Komentar