Nasib
orang kafir yang baik di akhirat nanti bagaimana? Apa mereka akan masuk Surga?
Apa kebaikan mereka berguna untuk mereka? Apa siksa mereka diringankan karena
kebaikan mereka?
Jika
tidak, kok bisa begitu? Bukankah Allah Maha Adil? Allah akan membalas kebaikan
dengan kebaikan, membalas keburukan dengan keburukan.
Tapi
dia kan kafir. Loh, emang kafir tidak berhak mendapatkan balasan kebaikan atas
amal baiknya?
Insyaallah,
tulisan ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Tulisan ini akan
menjawab, nasib orang kafir di akhirat itu tergantung amalnya di dunia.
Sumber: https://beritaberitaterkini.blogspot.com |
Jika
amalnya baik, maka dia akan mendapatkan ‘kebaikan’. Jika amalnya jelek, maka
akan mendapatkan ‘kejelekan’.
Amal
Baik Orang Kafir Seperti Debu yang Berterbangan
Banyak
ayat Al-Quran yang menjelaskan, amal baik yang dilakukan oleh orang kafir itu
tidak ada gunanya bagi mereka di akhirat. Amal baik itu tidak diganjar.
Alasannya karena mereka kafir, tidak beriman kepada Allah.
Amal
baik bisa mendapat pahala dari Allah jika memenuhi syarat. Nah, sayarat paling
utama adalah beriman kepada Allah dan rasulu-rasul-Nya.
Misalnya surat Al-Furqan
ayat 23 ini. Allah berfirman:
وَقَدِمْنَا إلى مَا عَمِلُواْ مِنْ عَمَلٍ
فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَّنثُوراً
“Dan
kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan.”
Syaikh
Al-Maraghi mengartikan ayat ini, bahwa perbuatan baik orang kafir, seperti
membantu orang, silaturrahim, dan lain-lain itu tidak ada menfaatnya nanti di
akhirat. Perbuatan baik mereka seperti debu yang berterbangan.
Artinya,
nasib orang kafir yang baik di akhirat akan tetap disiksa. Padahal, andaikan
perbuatan baik itu dilakukan disertai keimanan, maka mereka akan mendapatkan
pahala lalu masuk surga.
Keterangan
di atas, jika orang kafir yang baik itu mati dalam keadaan kafir. Namun, jika
orang kafir yang baik itu masuk Islam lalu meninggal dalam keadaan Islam, maka
amal baik yang dilakukan waktu kafirnya akan dibalas pahala oleh Allah.
Hal
ini sesuai pendapat Imam Nawawi yang dikutip oleh Imam Khatib at-Tibrizi dalam Misykah
Mashabih-nya.
Amal
Baik Orang Kafir Dapat Meringankan Siksaan di Akhirat
Kesia-sisaan
perbuatan kebaikan yang dilakukan oleh orang Kafir juga dijelaskan dalam hadis
Rasulullah saw..
Imam Muslim meriwayatkan:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ ابْنُ جُدْعَانَ كَانَ فِى الْجَاهِلِيَّةِ يَصِلُ الرَّحِمَ وَيُطْعِمُ الْمِسْكِينَ
فَهَلْ ذَاكَ نَافِعُهُ قَالَ « لاَ يَنْفَعُهُ إِنَّهُ لَمْ يَقُلْ يَوْمًا رَبِّ
اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى يَوْمَ الدِّينِ ».
Artinya:
Sayidah Aisyah bertanya, “Ya
Rasulullah… Ibnu Jud’an di masa Jahiliyah bersilaturrahim dan memberi makan
orang miskin. Apakah (kebaikan) itu bermenfaat untunya?”
Rasulullah menjawab, “Tidak.
(Kebaikan) itu tidak dapat memberi menfaat untuknya. Karena dia tidak
mengatakan pada suatu hari, “Tuhanku… Ampuni kesalahanku di hari kiamat,””
Menurut
Imam Nawawi, hadis ini sangat jelas mengatakan, bahwa perbuatan baik yang
dilakukan orang kafir itu tidak ada menfaatnya di akhirat. Kenapa? Karena
pelakunya tidak beriman.
Imam
Qadi Iyad berpendapat yang sama. Menurut beliau, ulama sudah ijma (sepakat),
nasib orang kafir yang baik di akhirat akan masuk neraka. Di akhirat mereka
tidak akan mendapatkan keringanan siksaan, juga kenikmatan.
Hanya
saja, siksaan yang diterima orang kafir itu berbeda-beda. Ada yang sangat
pedih, ada yang biasa-biasa saja. Tergantung kejahatan mereka di dunia.
Ada
pendapat unik mengenai nasib orang kafir yang baik di akhirat. Pendapat ini
dilontarkan oleh Imam Al-Hafidz Baihaqi dalam kitab Al-Ba’ts Wa An-Nusyur.
Menurut
beliau, amal baik yang dikerjakan oleh orang kafir di dunia itu akan bermenfaat
di akhirat.
Loh?
Berarti nasib orang kafir yang baik di akhirat kelak akan masuk Surga? Bukan
begitu maksudnya.
Gini,
pertama, hadis yang diriwayatkan Imam Muslim di atas memang
menjelaskan kesia-siaan amal baik orang kafir di akhirat.
Akan
tetapi, hadis ini tidak dapat dibuat bantahan bahwa paman Nabi Muhammad, Abu
Thalib mendapatkan keringanan siksaan di akhirat karena kebaikannya kepada Nabi
Muhammad saw. semasa hidup.
Kedua,
bisa jadi yang dimaksud hadis atau ayat yang mengatakan bahwa amal baik orang
kafir yang mati dalam keadaan kafir itu tidak bermenfaat di akhirat adalah
orang kafir tidak bisa selamat dari Neraka dan masuk Surga disebabkan amal baik
itu.
Namun,
perbuatan baik orang kafir itu bisa meringankan siksaan yang disebabkan
kejahatannya.
Inti
pendapat Imam Baihaqi ini begini, orang kafir itu akan disiksa sesuai amal
perbuatannya di dunia. Jika orang kafir itu banyak dosanya, misalnya dia banyak
melakukan kejahatan, maka siksaannya semakin dahsyat.
Hanya
saja, jika dia juga berbuat baik, maka perbuatan baik itu bisa menebus
dosa-dosanya. Sehingga, siksaannya bisa lebih ringan.
Dosa
yang tidak bisa ditebus adalah dosa kekafirannya. Oleh karenanya, dia tidak
bisa selamat dari neraka dan tidak bisa masuk Surga.
Dengan
demikian, orang kafir yang baik itu lebih baik dari orang kafir yang jahat.
Nasib orang kafir yang baik di akhirat kelak akan lebih baik dari orang kafir
yang jahat dan banyak dosa.
Imam
Ibnu Hajar Al-Hatami ikut berkomentar dalam Fathul Mubinnya mengenai
nasib orang kafir yang baik tapi mati dalam keadaan kafir ini.
Menurut
beliau, perbuatan baik itu tetaplah baik dilihat dari segi manapun. Perbuatan
baik yang dilakukan oleh orang kafir juga baik.
Baca juga:
Sebab,
orang kafir yang bermaksiat itu akan disiksa karena kemaksiatan dan
kekafirannya. Orang yang kafir tapi tidak maksiat, akan disiksa karena
kekafirannya saja.
Allah
SWT Membalas Kebaikan Orang Kafir dengan Kebaikan di Dunia
Allah
Maha Adil. Kebaikan akan dibalas kebaikan. Keburukan akan dibalas kebaikan.
Jika kebaikan itu dilakukan oleh orang yang tidak beriman kepada-Nya, Allah pun
akan membalasnya dengan kebaikan.
Rasulullah saw. bersabda:
إِنَّ الْكَافِرَ إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ
بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا وَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَإِنَّ اللَّهَ يَدَّخِرُ لَهُ
حَسَنَاتِهِ فِى الآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِى الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ »
“Sesungguh orang kafir
ketika beramal baik, maka diberilah makan sebab kebaikan itu di dunia. Adapun
orang mu’min, Allah menyimpan kebaikannya untuknya di akhirat dan menyusulinya
dengan rezeki di dunia atas ketaatannya.” (HR. Imam Muslim)
Hadis ini menjelaskan
bahwa kebaikan orang kafir itu akan dibalas di dunia. Yaitu dengan diberi rezeki
yang melimpah. Semakin banyak kebaikannya, semakin banyak rezekinya.
Menurut keterangan Imam
Al-Munawi, tidak hanya rezeki yang melimpah yang akan didapat oleh orang kafir
yang berbuat baik, tapi juga pertolonang melawan musuh, dijauhkan dari musibah,
dan seterusnya. Menurut pendapat ini, nasib orang kafir yang baik akan makmur
di dunia.
Baca juga:
Jadi, untuk berbuat baik tidak perlu melihat suku atau agama. Berbuat baiklah sebanyak-banyaknya. Karena kebaikan akan membuahkan kebaikan.
Berbuat kebaikan untuk
orang lain sebenarnya berbuat baik untuk kita sendiri. Karena kebaikan individu
akan mempengaruhi kebaikan komunitas (masyarakat) dan kita bagian dari
komunitas itu. Semoga!
Posting Komentar