Keutamaan
puasa Ayyamul Bidh memang perlu kita ketahui. Agar kita semangat dan
termotivasi untuk melakukannya. Juga, pengertian, niat, dan cara mengerjakannya
perlu kita dalami. Agar kita bisa melaksanakannya dengan benar.
Dalam
kitab fikih dijelaskan, puasa Ayyamul Bidh itu sunah. Puasa Ayyamul Bidh sama
dengan puasa hari senin dan kamis. Sama-sama disunahkan.
Sumber Foto : syariahonline-depok.com |
Aapa
sih yang dimakusd dengan puasa Ayyamul Bidh?
Puasa
berarti tidak makan dan tidak minum di waktu yang telah ditentukan. Sedangkan
arti Ayyamul Bidh adalah hari putih. Yaitu tanggal 13, 14, 15 di bulan Hijriah.
Disebut
Ayyamul Bidh karena pada malam harinya suasana terang. Rembulan sempurna
menyinari bumi. Sehingga bumi tampak putih. Makanya pada siang harinya disebut
Ayyamul Bidh. Hari-hari putih.
Lalu
apa yang dimaksud dengan Ayyamus Sawad?
Ada
juga istilah Ayyamus Sawad, hari-hari hitam. Ayyamus Sawad adalah hari tanggal
28, 29, 30 bulan Hijriah. Tanggal ini disebut Ayyamus Sawad karena di malam harinya
rembulan tidak tampak di langit. Sehingga suasana menjadi gelap dan menghitam.
Pada
Ayyamus Sawad ini juga disunahkan berpuasa. Karena bulan hijriah akan berakhir
dan patut bulan kita diakhiri dengan ibadah.
Apa keutamaan Puasa
Ayyamul Bidh?
Keutamaan
puasa Ayyamul Bidh sangat besar. Keutamaan dari puasa tiga hari ini sama dengan
puasa satu bulan penuh. Karena kebaikan (puasa) satu hari dilipat gandakan
menjadi sepuluh. Tiga hari kebaikan (puasa) berarti menjadi 30 hari. Sama
dengan hituangan bulan.
Oleh
karenanya, tak heran jika di lain waktu Rasulullah mengatakan bahwa puasa
Ayyamul Bidh sama dengan puasa setahun. Karena jika setiap bulan berpuasa
Ayyamul Bidh, maka setiap bulannya dia seperti puasa satu bulan penuh. Jika
sampai satu tahun, berarti sama dengan pausa satu tahun penuh.
Rasulullah
bersabda,
صيام ثلاثة أيام من كل شهر صيام الدهر وهى أيام البيض صبيحة ثلاث عشرة
وأربع عشرة وخمس عشرة
“Puasa
tiga hari setiap bulan itu seperti puasa satu tahun. (Waktu berpuasanya) pada
hari putih (Ayyamul Bidh), yaitu tanggal 13, 14, dan 15.” (HR. Imam an-Nasa’i)
Jadi,
puasa tiga hari di Ayyamul Bidh ini keutamaannya adalah sama dengan puasa satu
bulan.
Ada
sebagian ulama mengatakan, puasa Ayyamul Bidh itu sebagai bentuk syukur kita
atas malam yang terang. Kita bersyukur karena rembulan bersinar, sehingga bumi
tampak cerah. Langit juga menjadi indah.
Ada
juga yang mengatakan, puasa Ayyamul Bidh ini erat kaitannya dengan Nabi Adam
ketika ditururnkan ke bumi. Menurut pendapat ini, ketika Nabi Adam diturunkan
dari Surga ke bumi, Nabi Adam menjadi hitam.
Maka
turunlah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu agar Nabi Adam berpuasa. Nabi Adam
berpuasa, sepertiga badannya menjadi putih. Hari yang kedua Nabi Adam berpuasa
lagi, maka putihlah badan beliau dua pertiganya. Nah, pada hari ketiga putihlah
semua anggota badan Nabi Adam.
Apa keutamaan dan hikmah puasa
di Ayyamus Sawad?
Sedangkan
mengenai berpuasa pada Ayyamus Sawad, sebagian ulama mengatakan untuk meminta
kepada Allah agar malam diterangkan. Ulama lain mengatakan, berpuasa pada
Ayyamus Sawad adalah untuk membekali bulan yang sebentar lagi akan habis.
Artinya, kita memperbanyak amal baik di akhir bulan.
Bagaimana niat puasa Ayyamul Bidh dan
puasa Ayyamus Sawad?
نويت صوم يوم البيض سنة لله تعالى
) Nawaitu Showma Yaumil Baydhi Sunnatan Lillahi Ta’ala)
Artinya:
saya niat puasa ayyamul bihd (hari putih) sunah karena Allah Ta’ala.
نويت صوم يوم السواد سنة لله تعالى
Nawaitu
Showma
Yaumil Baydhi Sunnatan
Lillahi Ta’ala
Artinya:
saya niat puasa ayyamus sawad (hari hitam) sunah karena Allah Ta’ala.
Niat
puasa apa pun tidak harus menggunakan bahasa Arab. Memakai bahasa Indonesia
atau bahasa apa saja juga boleh. Yang penting dirinya bisa memahaminya.
Bagaiamana
tata cara puasa ayyamul bidh?
1.
Niat
puasa
Hal
pertama yang harus dilakukan oleh orang yang ingin berpuasa adalah niat akan
berpuasa. Niat ini bisa dilakukan di malam hari seperti pada bulan Ramadan.
Juga bisa dilakukan di pagi hari sebelum waktu dzuhur. Karena puasa Ayyamul
Bidh adalah puasa sunah maka boleh niatnya di pagi hari.
2.
Berpuasa
pada tanggal 13, 14, dan 15
Nah,
puasanya dilaksanakan setiap bulan hijriah pada tanggal 13, 14, dan 15 (bisa
dilihat di kalender).
Khusus
bulan Dzul Hijjah, waktu puasanya adalah tanggal 14, 15, dan 16. Karena tanggal
13 Dzul Hijjah (tiga hari pasca lebaran Qurban) adalah hari tasyriq yang
diharamkan berpuasa.
3.
Berpuasa
pada tanggal berapa saja di setiap bulan
Misalnya
kita tidak bisa berpuasa pada Ayyamul Bidh, kita masih disunahkan berpuasa tiga
hari setiap bulan di tanggal berapa saja yang kita mau. Yang penting kita
berpuasa. Baik di tangaal satu, tanggal dua, dan seterusnya.
Akan
tetapi, berpuasa pada Ayyamul Bidh itu akan mendapat dua pahala. Pertama karena
berpuasa tiga hari. Kedua karena puasa tiga hari itu ditepatkan pada Ayyamul
Bidh.
4.
Ayyamus
Sawad dilaksanakan pada tanggal 28, 29, 30
Puasa
Ayyamus Sawad dilakukan pada tanggal 28, 29, dan 30. Jika bulan hijriahnya
hanya berjumlah 29 (hitungan satu bulan Hijriah kadang 30 hari kadang 29 hari),
maka puasanya dimulai dari tanggal 27.
Baca juga:
Apakah
ada hadis yang menjelaskan tentang puasa Ayyamul Bidh?
Hadis
yang menjelaskan tentang puasa Ayyamul Bidh ini banyak. Penulis sebutkan
sebagian di bawah ini.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : أوصاني خليلي صلى الله عليه و سلم بثلاث
: صيام ثلاثة أيام من كل شهر وركعتي الضحى وأن أوتر قبل أن أنام . متفق عليه
Artinya:
Dari Abu Hurairah. Dia berkata, “Kekasihku (Nabi Muhammad saw) berpesan
kepadaku tentang tiga hal. Pertama, untuk berpuasa tiga hari di setiap bulan.
Kedua, agar melaksanakan sholat Duha. Ketiga, agar aku berwitir sebelum aku
tidur. (HR. Muttafaq Alaih)
عن بن عباس قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يفطر
أيام البيض في حضر ولا سفر
Artinya:
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata, “Rasulullah saw tidak mukel (tetap berpuasa)
pada hari Ayyamul Bidh baik waktu tidak perjalanan atau dalam wakut perjalanan.
(HR. Imam Nasa’i)
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يأمرهم بصيام
أيام البيض ويقول هن صيام الشهر أو قال الدهر
Artinya: Sesungguhnya Rasulullah memerintah
mereka untuk berpuasa di hari Ayyamul Bidh. Beliau mengatakan bahwa berpuasa
pada hari itu sama dengan puasa satu bulan atau beliau berkata bahwa puasa pada
hari Ayyamul Bidh sama dengan puasa satu tahun. (HR. Imam Ahmad)
Baca juga:
Referensi:
· Mughni al-Muhtaj Ila
Makrifah Al-Fadz al-Minhaj
· Hasyiyah al-Jamal
· I’anah at-Thalibin
· Jami’ al-Ahadist
Posting Komentar