Kutamaan Bulan Sya’ban sering diperbincangkan dalam literatur
Islam. Karena bulan ini memang diapit oleh dua bulan mulia, yaitu Bulan Rajab
dan Bulan Ramadan.
Ada yang mengatakan, Bulan Rajab adalah bulan menananm,
Bulan Sya’ban menyiram, dan Bulan Ramadan memanen.
Sebenarnya, sebagaimana yang ditulis oleh Sayid
Muhammad Al-Maliki, bulan itu semuanya sama. Tidak ada yang lebih utama, tidak
ada yang tidak utama. Bulan menjadi utama dikarenakan ada peristiwa yang
terjadi di bulan itu.
Bulan menjadi mulia karena ada peristiwa mulia yang
terjadi di bulan tersebut. Misalnya bulan Rabi’ul Awal. Bulan ini menjadi mulia
karena pada bulan itulah Nabi Muhammad saw. dilahirkan ke dunia.
Sepertinya, Sayid Muahmmad berpandangan betapa umat
Islam tidak boleh melupakan sebuah peristiwa (sejarah). Apa lagi sejarah yang
berkaitan dengan Islam. Karena sejarah adalah kemuliaan dan kebanggaan kita.
Oleh kareanya, sangat penting untuk memperhatikan bulan-bulan yang di dalamnya
pernah terjadi peristiwa besar.
Nah, dalam bulan Sya’ban ini, banyak peristiwa besar
yang terjadi. Peristiwa besar ini cukup menjadi alasan untuk mengetahui
keutamaan Bulan Sy’aban. Peristiwa-perstiwa tersebut sebagaiamana berikut:
1. Pada
Bulan Sya’ban ini Allah memerintah Nabi Muhammad saw untuk berpidanh kiblat
dari Baitul Maqdis ke Kakbah
Keutamaan Bulan Sya’ban yang pertama adalah pemindahan
kiblat umat Islam terjadi pada bulan ini. Rasulullah saw bersama para sahabat
pernah beribadah mengahadap Baitul Maqdis di Palestina. Peristiwa ini terjadi
selama 10 bulan lebih.
Sebenarnya, Rasulullah saw lebih suka sholat menghadap
kakbah. Karena Kakbah adalah kiblatnya
Nabi Ibrahim. Juga, kiblatnya orang Arab sehingga mereka akan mudah masuk
Islam.
Rasululah sering melihat ke langit. Rasulullah juga
sering berdoa, semoga kiblat di pindah Kakbah. Maka kemudian turunlah ayat pada
Surat Al-Baqarah ayat 144. Maka berpindahlah kiblat umat Islam dari Baitul
Maqdis ke Kakbah. Peristiwa ini terjadi pada Bulan Sya’ban.
2.
Pada
Bulan Sya’ban ini amal umat manusia dilaporkan kepada Allah swt
Keutamaan Bulan Sya’ban yang kedua adalah pada bulan
ini amal kita selama satu tahun dilaporkan kepada Allah swt. Laporan ini disebut
dengan laporan tahunan.
Hal
ini sebagaimana yang diceritakan oleh sahabat Usamah bin Zaid. Pada suatu
ketika, Sayidina Usamah bertanya kepada nabi kenapa beliau banyak berpuasa pada
bulan Sya’ban?
Rasulullah
menjawab,
ذلك شهر يغفل الناس
عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين فأحب أن يرفع عملي وأنا
صائم
Artinya: Bulan Sya’ban adalah bulan yang dilupakan
oleh manusia diantara Rajab dan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan
dilaporkannya amal kepada Tuhan alam semesta. Maka aku ingin amalku dilaporkan
dan aku dalam keadaan berpuasa. (HR.
Imam An-Nasa’i)
Dalam hadis lain, amal umat manusia dilaporkan pada
hari Senin dan Kamis. Laporan ini merupakan laporan mingguna. Ada juga hadis
yang menjelaskan bahwa amal dilaporkan setiap hari. Berarti ini disebut laporan
harian.
Sesungguhnya, Allah swt tidak membutuhkan
laporan-laporan amal seperti ini. Karena Allah Maha Tahu. Allah tahu segalanya.
Allah tahu yang kecil dan yang besar, yang ada di langit dan yang ada di perut
bumi.
Allah juga
tahu apa yang terbesit dalam hati kita. Tidak ada satu pun kejadian, tidak ada
satu pun daun yang jatuh kecuali Allah mengetahuinya.
Lalau kenapa masih ada laporan-laporan seperti di
atas? Hikmah dari laporan amal seperti di atas adalah sebagaimana berikut:
(a) Laporan itu sebagai bukti konkrit dari kekuasaan
Allah swt.
(b) Memperlihatkan amal umat manusia kepada malaikat
untuk memuliakan mereka dan membanggakan mereka di hadapan para malaikat.
(c)
Menjelaskan hikmah di balik diciptakannya makhluk, yaitu untuk
meramaikan bumi dengan kebaikan dan menyembah kepada Allah swt.
3.
Pada Bulan Sya’ban ini Allah menentukan
(mentakdirkan) kematian seseorang pada tahun itu
Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Ya’la.
Sanadnya Hasan. Bahwa pada suatu ketika baginda nabi berpuasa satu bulan penuh
pada bulan Sya’ban. Sayidah ‘Aisyah kemudian bertanya tentang hal itu.
Rasulullah menjawab,
إن الله يكتب على كل نفس ميتة تلك السنة ، فأحب أن
يأتيني أجلي وأنا صائم
Artinya; “Sesungguhnya Allah menulis pada bulan
Sya’ban ini setiap orang yang akan meninggal pada tahun itu. Maka aku ingin ajalku
datang dan aku dalam keadaan berpuasa”.
Maksud dari ditentukannya kematian di sini adalah
bahwa pada bulan ini takdir kematian seseorang ditampakkan dan dijelaskan.
4.
Rasulullah senang berpuasa pada bulan Sya’ban
Keutamaan Bulan Sya’ban yang keempat adalah
Rasulullah sangat senang berpuasa di Bulan Sya’ban. Karenanya, beliau sering berpuasa
pada bulan ini. Hal ini dijelaskan oleh banyak hadis.
Baca juga:
Misalnya, hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
dan Imam Thobroni. Dalam hadis ini dijelaskan, Sahabat Anas berkata, “……..
Paling dicintainya puasa oleh Rasulullah adalah Bulan Sya’ban”.
Misalnya juga hadis yang diriwayatkan oleh Sayidah ‘Aisyah.
Sayidah ‘Aisyah berkata,
…….فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ
أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“ . .. . . . …. Aku tidak melihat Rasulullah saw
menyempurnakan puasa satu bulan kecuali di Bulan Ramadan dan aku tidak melihat
beliau lebih banyak puasa kecuali pada bulan Sya’ban” (HR. Imam Bukhari dan
Muslim)
Baca juga:
5.
Di Bulan Sya’ban ada malam Nisfu Sya’ban yang
memiliki keutamaan luar biasa
Keutamaan bulan Sya’ban yang nomer lima adalah pada
bulan Sya’ban ini terdapat malam Nisfu Sya’ban. Malam ini juga memiliki
keutamaan tersendiri. Insyallah penjelasannya di tulisan berikutnya.
Itulah ketumaan Bulan Sya’ban yang luar biasa. Semoga
kita bisa mendapatkan berkah bulan ini. Amin!
*Referensi utama:
Dzikrayât Wa Munasabât, karya Sayid Muahammad bin ‘Alwi Al-Maliki Makkah,
penerbit Hai’ah as-Shofwah.
Posting Komentar