-->
lm2ehI3jonma4uzm1pDxTuKLeJW1muj7wMTB5q1K

Ngaji[combine]

Baper[oneright]

Review[oneleft]

Cerpen[three](3)

Lifestyle[hot](3)

Kisah[two]

Aksara[dark](3)

    Page

    Bookmark

    Puisi Wisuda Sedih : untuk Ayah, Ibu, dan Guru


    Malam ini, aku bahagia sekali
    Malam yang sudah lama aku nanti
    Malam yang membuatku seakan beridiri
    di taman yang dipenuhi bunga berwarna-warni

    Aku bahagia karena dari sini, aku bisa melihat sebuah senyuman yang teduh dan sejuk, laksana belaian embun di pagi hari.
    Senyuman itu adalah senyuman ibuku dan senyuman ayahku.

     
    Sumber Foto: www.ruangmuslimah.co


    Ayah… Ibu…
    Aku tahu…
    Aku tak akan pernah bisa membalas semua kebaikanmu
    Membalas cinta dan kasih sayangmu
    Engkau yang mengandungku selama sembilan bulan
    Engkau yang mempertaruhkan hidup dan matinya saat melahirkan
    Engkau yang merawatku dengan deburan kasih sayang

    Ayah yang memeras keringatnya tanpa henti
    Berangkat pagi baru pulang di sore hari
    Ayah juga yang mengajariku arti hidup ini

    Ayah…. Ibu….
    Saat ini aku mulai menyadari…
    Betapa lelah dan susah engkau merawatku
    Engkau rela tidak tidur agar aku bisa tertidur
    Engkau rela duduk sepanjang malam agar aku nayaman di pangkuan
    Engkau juga orang pertama kali yang meneteskan air mata, saat sakitku menimpa

    Ayah …. Ibu…
    Samar-samar aku teringat pesanmu dulu…
    Katamu.. Nak… ngaji yang pinter ya. Agar kamu bisa mendoakan ibu dan ayah. Agar ayah dan ibu bisa mendapat siraman surga dari lantunan Alquranmu.
    Aku ingat benar pesanmu itu
    Kini aku di sini… di pentas yang megah ini
    Mendekap pesanmu dengan ketangguhan hati yang melangit biru.

    Aku tahu ibu… aku tahu ayah….
    Ini tidak sebanding dengan luka yang sering aku gores dalam hatimu
    Ini tidak sebanding dengan lelah yang engkau rasakan karenaku
    Ini hanya setetes air dari lautan kasih sayang yang engakau curahkan dalam hidupku

    Ya Allah….
    Sayangi ibuku…. Sayangi ayahku…
    Seperti mereka menyayangiku dengan begitu syahdu

    Teruntuk guruku….
    Terimakasihku yang tiada hingga, untukmu
    Untuk keikhlasanmu mengajariku
    Untuk kesabaranmu menghadapi kenakalanku
    Untuk lelahmu membimbingku
    Untuk doamu yang kau panjatkan ke langit sana untuk kesalehanku

     Baca juga:

    Aku yakin….
    Tanpamu aku tak mungkin bisa menggapai asa ayah dan ibuku
    Tanpamu aku tak mungkin bisa mengeja a-i-u ba-bi-bu
    Tanpamu aku tak mungkin bisa membaca alhamdu


    Terimaksih guru-guruku…

    13

    13 komentar

    • Anonim
      Anonim
      19 Juni 2024 pukul 20.56
      IZIN, MENGGUNAKAN PUISI Y OM...SMG ALLAH MEMBERI KEBERKAHAN BUAT OM.....
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      13 Februari 2024 pukul 13.55
      Izin menggunakan puisinya
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      23 Agustus 2023 pukul 09.20
      Izin menggunakan puisinya
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      23 Juli 2023 pukul 11.25
      Izin menggunakan puisi ini kak

      Reply
    • Anonim
      Anonim
      16 Maret 2023 pukul 15.58
      Mohon izin ka puisi nya saya gunakan untuk acara disekolah saya
      Reply
    • Saifuddin Syadiri
      Saifuddin Syadiri
      28 Februari 2023 pukul 15.11
      Siapapun boleh membaca puisi ini ya....Semoga bermanfaat
      • Saifuddin Syadiri
        heri priyanto
        10 Juni 2024 pukul 21.09
        terimakasih
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      24 Februari 2023 pukul 10.08
      Mohon izin saya bacakan untuk anak2
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      22 Februari 2023 pukul 03.51
      izin menggunakan puisinya ya kak, sangat indah sekali.
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      26 Oktober 2022 pukul 15.50
      Mengharukan..boleh ya sy bacakan kepada anak asuh..?
      Reply
    • Saifuddin Syadiri
      Saifuddin Syadiri
      4 Juni 2022 pukul 14.33
      Silahkan kak... Puisi kami boleh dibaca di acara kakak
      • Saifuddin Syadiri
        Anonim
        23 Juni 2023 pukul 03.49
        Izin membacanya dacara perpisahan 🙏
      Reply
    • Anonim
      Anonim
      17 Mei 2022 pukul 22.31
      siapa ya penulis puisi indah ini? bolehkah saya pakai untuk acara syukur kelulusan di sekolah saya?
      Reply