Kata Imam Ghazali
dalam Ihya Ulumiddin, cinta bisa menyala meski tak berjumpa. Kok bisa ? Bisa
saja.
.
Misalnya, ada seseorang yang setiap hari mendengar tentang dia. Tentang kelebihannya; mulai dari ilmu sampai wajahnya yang cantik jelita. Seseorang itu bisa jatuh cinta.
.
Awal mendengarnya mungkin biasa saja. Pelan-pelan masuk ke relung hati. Lalu menjiwai.
.
.
Misalnya, ada seseorang yang setiap hari mendengar tentang dia. Tentang kelebihannya; mulai dari ilmu sampai wajahnya yang cantik jelita. Seseorang itu bisa jatuh cinta.
.
Awal mendengarnya mungkin biasa saja. Pelan-pelan masuk ke relung hati. Lalu menjiwai.
.
unsplash.com/@clemono2 |
.
Imam Al-Ghazali
menulis dalam Ihya’ Ulumiddin,
.
وقد يعشق بالوصف وكثرة الذكر ثم إذا عشق
بكثرة الذكر المتكلف أولا صار مضطرا إلى كثرة الذكر آخرا بحيث لا يصبر عنه فإن من أحب
شيئا أكثر من ذكره ومن أكثر من ذكر شيء وإن كان تكلفا أحبه
Artinya: Kadang
seseorang mencintai disebabkan sering mendengar tentangnya dan banyak menyebut
namanya. Lalu, setelah dia jatuh cinta, maka dia akan selalu rindu untuk
menyebut namanya. Karena, seseorang
yang mencintai sesuatu, pasti sering menyebutnya. Dan orang yang banyak
menyebut sesuatu walau pun karena dipaksa, pada akhirnya akan mencintainya.
Maka, umat Islam meski tidak berjumpa dengan Nabi Muhammad, mereka mencintai beliau dengan secinta-cintanya.
.
Seringkali saat teringat beliau, meneteslah air mata. Saat membaca sholawat kepada beliau, rindu rasanya.
.
Bahkan, seringkali ada sebuah keluarga, yang terrajut dari cinta tanpa jumpa. Hanya kenalan lewat suara, saling sapa, tumbuhlah rasa. Begitulah. Sangat sesuai dengan konsep Imam Ghazali di atas.
.
Sebenarnya, konsep
cinta Al-Ghazali itu berawal dari pembahasan dzikir. Ya, berdizikir kepada
Allah.
Baca juga:
.
Berdzikir kepada
Allah walaupun pertamnya dipaksa, pada akhirnya akan membuat cinta kepada
Allah. Dan ketika cinta kepada Allah, dia tidak perlu lagi memaksakan diri
untuk menyebut nama Allah. Karena dengan sendirinya dia akan sering menyebut
nama Allah.
Semoga…
*Diambil dari
tulisan IG @saifuddinsyadiri dipostkan 21 Juli 2017
Posting Komentar