Siapa
sih yang tidak ingin sukses? Semua orang pasti ingin. Sekolah tinggi-tinggi,
banyak mengikuti organisasi, dan semuanya, diantara tujuannya adalah ingin
sukses. Betul kan?
Ada
dua hal yang menurut saya sangat berpengaruh dalam kesukses. Yaitu, motivasi
dan sikap hati. Motivasi sebagai pendorong sehingga selalu semangat. Sikap hati
membikin kita legowo dengan apa pun yang terjadi.
Dua
hal ini saya simpulkan dari cerita dosesn pembimbing saya. Jadi sobat, sekarang
saya lagi ngerjakan skripsi, di sela-sela bimbingan, saya dikasih motivasi.
Keren bukan? Dosen saya ini hebat loh. Beliau bolak-balik melebu
tivi. Utamanya TV9 dan TVRI.
Sumber foto: https://economy.okezone.com |
Dari
cerita beliau, setidaknya ada 5 motivasi dan petuah hidup yang saya ambil.
Kelima motivasi ini Insyaallah sedikit-sedikit membuat kita sukses. Insyaallah.
Kelima motivasi itu sebagaimana berikut:
1. Kamu
harus memiliki mimpi
Motivasi
pertama, kamu harus punya mimpi. Bermimpilah sebanyak-banyaknya. Bermimpilah
setinggi-tingginya. Karena mimpi itulah yang akan terus membawa langkahmu,
meski kaki mulai lelah.
“Din,
saya dulu bermimpi punya sekolah. Alhamdulillah, mimpi itu sekarang sudah
terjadi,” kata beliau.
Banyak
hal yang beliau mimpikan dan sekarang benar-benar beliau dapatkan. Misalnya,
ketika beliau ingin ngajar anak TK, akhirnya beliau benar-benar mengajar anak
TK.
“Jadi
kita itu memang harus punya mimpi!” tukas beliau menegaskan.
Ada
sebagian orang memiliki cara unik untuk mencapai mimpi-mimpinya. Dia menuliskan
semua mimpi-mimpi itu di kertas, kemudian di tempel di dinding kamar. Setiap
hari dia lihat kertas itu. Dan setiap hari dia bersemangat mengejar mimpinya
satu demi satu.
Ada
lagi yang menceritakannya kepada sahabat-sahabatnya. Tujuannya agar
sahabat-sahabat itu tahu mimpi-mimpinya. Sehingga pada suatu ketika mereka
menanyakannya. Dari sana dia terus bersemangat. Karena takut ketika ditanya,
ternyata masih belum apa-apa.
Ya
terserahlah mimpi-mimpimu itu mau kamu apain. Ditulis di kertas lalu dimasukkan
ke dalam botol juga ndak masalah. Terserah kamu. Yang penting, kamu punya
mimpi. Lalu wujudkan dengan sungguh-sungguh.
2. Segera
bergerak, jangan nunggu lulus
Kalau
lagi kuliah, menempa diri itu tidak harus setelah lulus. Bahkan mulailah dari
sekarang. Mulai dari sejak duduk di bangku kuliah. Gampangnya, mencari masukan
sambil kuliah, tapi tidak mengganggu aktivitas kuliah.
“Kamu
ngajar tah di Pondoknya Kiai Navis?” tanya beliau ke saya.
“Mboten…
tapi saya banyak teman di sana,” jawabku. Kebetulan saya penelitian di YPP
Nurul Huda, pondoknya Kiai Abdurrahman Navis. Dikiranya saya ngajar di sana.
“Ngajar
di mana?”
“Di
Yayasan Safinda ...”
“Iya,
jangan nunggu lulus. Mulai sekarang sudah mulai bergerak!” kata beliau.
Ngajar
memang hal yang seksi untuk dijadikan aktivitas sampingan bagi mahasiswa.
Selain untuk pengalaman, juga nambah uang jajan. Meski nggak banyak.
Namun
sebenarnya, aktivitas sampingan untuk mahasiswa itu banyak. Apa lagi di zaman
milenial seperti sekarang. Zamannya sudah serba digital. Yang dibutuhkan hanya
kemauan dan kekereatifan.
Zaman
sekarang jualan nggak harus ada barang. Cukup jadi dropshiper. Untuk mengajar
dan berbagi juga tidak harus di sekolah, bisa di internet dengan video atau tulisan.
Untuk terkenal juga tidak harus di TV, juga bisa di medsos atau Youtube. Semua
itu juga bisa kita jadikan ‘sawah’ pemasukan.
Ya,
sekarang kita dituntut kreatif. Dituntut menyeseuaikan diri dengan zaman. Sebab
jika tidak demikian, kita akan terpinggirkan.
3. Kalau
dimintai tolong oleh orang jangan anggap dia meremehkan tapi mempercayakan
Sering
kan kita dimintai tolong sama orang untuk ngerjakan ini dan itu. Bahasa
kasarnya kita disuruh-suruh. Menurut dosen saya, hal demikian jangan dinggap
orang itu meremehkan kita.
Akan
tetapi, anggaplah hal itu sebagai kepercayaan. Bahwa orang itu percaya, kita
bisa melaksanakannya dengan baik.
“Kalau
kamu misalnya disuruh dan dimintai tolong sama seseorang, jangan anggap itu
meremehkan kamu. Anggaplah bahwa dia itu percaya sama kamu,” kata dosen saya
itu.
4. Jangan
material orientation
Nah,
yang nomer empat ini sangat diwanti-wanti oleh dosen saya itu. Dalam mengajar,
jangan materi tujuannya. Yang lebih penting adalah kita bisa berbagi ilmu dan
dapat pengalaman dari kegitan itu.
Banyak
hal yang kita dapatkan dari ngajar. Entah itu komunikasi dengan anak murid,
wali murid, dan orang-orang yang terkait. Semua itu sangat berharga bagi kita.
Tidak bisa dibeli dengan apapun jua. Bahkan bisa jadi tidak ada yang
menjualnya.
“Kalau
kamu ngajar, tujuannya jangan materi. Kamu ngajar saja. Walaupun bisyarahnya
sedikit. Yang penting kamu dapat mengamalkan ilmumu, tambah pengalaman juga,”
kata dosenku kurang lebih.
“Ikhlas
Din… Itu yang paling penting. Kalau ikhlas, nanti ada saja jalan untuk tambah
maju. Saya merasakan sendiri itu.” lanjut beliau.
Menurut
ceritanya, beliau mengajar sejak kuliah. Bayarannya tidak banyak. Tapi, ya
beliau jalani saja. Pernah katanya suatu ketika, setelah bayaran, uangnya malah
hilang. Jatuh di jalan. Ya gak apa-apa. Bukan rezekinya.
5. Terus
mengembangkan diri
Hal
yang tidak kalah penting dari empat motivasi sebelumnya adalah terus
mengembangkan diri. Tidak stagnan. Tidak gitu-gitu aja. La yahya wa la yamut.
Hidup enggan, tapi mati segan. Tidak begitu.
Baca juga:
“Sekarang nggak apa-apa ngajar di satu tempat. Besok-besok cari lagi. Yang pertama gak usah berhenti. Tinggal mengatur waktu saja,” beliau menjelaskan.
“Saya
dulu juga gitu. Asalnya di satu tempat, kemudian nambah, lama kelamaan di TV9,
dan seterusnya. Sekarang bisa melebarkan sayap ke mana-mana,” lanjut beliau.
Teringat
sebuah hadis yang dikutip Imam
Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddinnya. Kata baginda:
من استوى يوماه فهو
مغبون ومن كان يومه شرا من أمسه فهو ملعون
“Barangsiapa
yang hari sekarang sama dengan hari kemaren, dia tertipu. Barangsiapa yang hari
ini lebih jelek dari hari kemarin, maka dia terlaknat”.
Baca juga:
Dari kisah ini, ada satu pelajaran lagi yang bisa saya petik. Bahwa kita butuh proses. Tidak bisa serta merta enak. Dari satu dulu, baru dua, baru tiga, dan seterusnya. Yah, proses itu harus. Allah menjadikan kesuksesan dibarengi sebab-sebabnya. Tugas kita melaksanakan sebab itu.
Begitulah
5 motivasi sukses agar kamu langsung mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah. Semoga
kita sukses semua. Amin.
Posting Komentar