Sumber foto: www.nyantriyuk.id |
Setidaknya
mulai hari Sabtu kemarin, KH. Maemoen Zubair menjadi perbincangan netizen. Hal ini
terkait dengan doa beliau. Mbah Moen berdoa agar Pak Prabowo menjadi presiden,
padahal di samping beliau ada Bapak Jokowi.
Kejadian
ini menjadi viral. Video yang bervarian potongannya beredar luas di medsos. Pendukung
Pak Prabowo tersenyum. Pendukung Jokowi tak kalah lebar senyumannya.
Pendukung
Pak Prabowo bahagia karena Pak Prabowo mendapat doa Mbah Moen. Pendukung Pak
Jokowi bahagia karena Mbah Moen memilih Pak Jokowi. Semoga kelak ketika mereka
jadi, tidak lupa pada aspirasi para kiai.
Penulis
tidak berani menafsirkan tentang doa itu. Biarlah doa itu mengalir dan waktu
yang menjawabnya. Mbah Moen adalah guru kita semua. Guru semua umat Islam
Indonesa, NU atau non-NU.
Namun
menurut hemat penulis, ada banyak hal yang luput dari fokus para netizen. Padahal
beberapa hal ini sangat penting untuk kita ketahui, karena berkaitan dengan
negara tercinta kita. Netizen hanya fokus pada doa dan klarifikasinya.
Setidaknya,
setalah memutar video sambutan Mbah Moen, ada tiga hal yang saya peroleh. Tiga
hal ini setelah saya beberapa kali mengulang video itu.
Tiga
hal tersebut sebagaimana berikut:
1. Pak Jokowi dan Pak Prabowo dapat pahala yang besar
Menurut
Mbah Moen, mencalonkan diri menjadi pemimpin itu hukumnya wajib kifayah
(kolektif). Yaitu kewajiban yang jika dilakukan oleh seorang saja, maka
gugurlah dosa semua orang. Jika tidak ada yang melakukan, maka mereka dosa
semua.
Hal ini
dikarenakan, jika tidak ada yang menclonkan menjadi pemimpin, berarti kita
tidak memiliki pemimpin. Padahal, membangun suatu negara itu wajib. Rasulullah dulu
juga mendirikan negara Arab. Adanya pilpers adalah melanjutkan kewajiban itu.
Oleh
karenanya, apa yang dilakukan oleh Bapak Jokowi dan Bapak Prabowo adalah
merupakah sesuatu yang bisa mendapatkan pahala besar.
“Jadi,
saya ucapkan kepada Bapak Jokowi dan Bapak Prabowo merupakan pahala yang besar,”
dawuh KH. Maemoen Zubair kurang lebih dalam pidatonya.
2 2. Pilihlah yang terbaik menurut masing-masing
Dalam
pidatonya, sepaham saya lewat video yang berulang kali saya dengar, Mbah
Maemoen tidak memaksakan harus pilih Capres A atau B. Beliau malah mengatakan
agar kita memilih yang baik dan hal itu diserahkan pada masing-masing.
Baca juga: 3 Hal Ini yang Saya Tidak Suka dari Bapak Jokowi
“Untuk
memilih yang baik menurut masing-masing. Saya tidak akan memperpanjang dari
padato saya atau sambutan saya,” begitu kata beliau setelah menjelaskan pahala
untuk Prabowo dan Jokowi.
3 3. KH. Maemoen Zubair pilih Bapak Jokowi
Dalam
sambutannya, Mbah Maemoen Zubair menyatakan akan memilih capres yang bersama
beliau pada acara itu. Tapi itu pilihan peribadi beliau. Beliau tidak mengajak
siapa pun. Pilihan bebas terserah masing-masing orang.
Itulah
yang saya peroleh dari video sambutan Mbah Moen. Saya sarankan pada siapa pun
untuk mendengarnya juga. Dengarkan dari awal sampai akhir. Mungkin ada hal lain
yang bisa digali dari sambutan KH. Maemoen Zubair. Saya juga menerima masukan
jika tulisan saya ini tidak benar.
Baca juga: Jangan Mau Mati sebelum Menulis
Menurut
faham penulis dari pidato KH. Maemon Zubair itu, beliau bijak. Sangat bijak. Masyarakat
boleh pilih siapa saja, secara peribadi beliau pilih Bapak Jokowi. Pernyataan
dan sikap beliau itu bikin adem. Perbedaan pilihan Capres monggo!
Akhiran,
penulis kira, dalam acara kunjungan itu, kedua Capres tidak ada yang dirugikan.
Keduanya sama-sama dapat hadiah dari KH. Maemoen Zubair. Bapak Jokowi dapat dukungan,
Bapak Prabowo dapat doa. Sudahlah! Sama-sama dapat kok. Salam!
Baca juga: Menyoal Kepemimpinan Prabowo dan Jokowi
*Video pidato Mbah Moen saya lihat di chennel Yt Santri dengan Judul. "MBAH MAEMOEN DAN JOKOWI BERDZIKIR BERSAMA DI...."
Posting Komentar