Sumber Foto : http://modalmadil.com |
Kisah cinta tak pernah selesai. Setiap kali cerita habis, selalu saja ada cinta baru yang lahir.
.
Kadang, cinta melampaui batas. Sehingga seakan 'menduakan' sang pencipta.
.
Ah, kisah cinta Rasulullah kepada Sayyidah Aisyah adalah teladan bagi kita, bagaimana kita memposisikan cinta.
.
Atau kisah cinta Sayyidah Aisyah kepada Rasulullah bisa menjadi pelajaran bagi siapa pun yang mengukir kisah cinta.
.
Ya, pada suatu ketika, Rasulullah ditanya, siapakah manusia yang paling beliau cintai. Beliau menjawab, "Aisyah". Jawaban beliau ini membuat hati Sayyidah Aisyah berbunga-bunga. .
Bahkan, Rasulullah pernah mengatakan, "Aisyah, cintamu dalam hatiku bagai tali yang menjeratku." Oh, betapa besar cinta itu.
.
Sebaliknya, Sayyidah Aisyah begitu mencintai baginda. Sayyidah Aisyah pernah mengungkapkannya. .
"Wahai Rasulullah, aku mencintaimu. Aku juga senang berada di dekatmu," kata Sayyidah Aisyah suatu ketika.
.
Kata Syaikh Nawawi Al-Banteni, cinta Rasulullah kepada Aisyah atau sebaliknya mendapat cobaan dari Allah swt..
.
Maka, terjadilah hadisul ifki. Cerita palsu, bahwa Sayyidah Aisyah selingkuh. Rasulullah resah. Wahyu tak kunjung datang. Sedangkan Sayyidah Aisyah hanya bisa menangis. Menangis dan menangis. .
Sehingga turunlah ayat kebebasan Sayyidah Aisyah dari berita bohong itu.
.
Maka Sayyidah Aisyah berucap kepada Rasulullah, "Dengan memuji Allah. Bukan memujimu atau sahabat-sahabatmu."
.
Jeratan tali cinta kepada Aisyah dalam hati Rasulullah terlepas. Dan kembali kepada Allah. Jeratan cinta dalan hati Sayyidah Aisyah terlepas dan kembali kepada Allah.
______________
Maka, semoga cintaku kepadamu dik, menumbuhkan cintaku kepada penciptamu. 😁
*Diambil dari instagram @saifuddinsyadiri
Posting Komentar