“Generasi
millennial seperti kalian memang sangat perlu tahu tentang hal ini (masalah
narkoba wa akhwatuha, pen). Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.”
Begitulah
segelintir wejangan yang saya ingat dari sambutan Mas Carik mewakili
pemerintah desa.
Saya lebih suka menulisnya Mas Carik, karena beliau memang
masih muda. Selain masih muda, pria yang memilki nama Ach. Basyaruddin, S.pd
ini juga berjiwa muda. Masih seperti seangkatan dengan kita. Jadi gampang
akrabnya.
Ya, malam
ini, Senin malam tanggal 03 September, KKN UNSURI kelompok 12 mengadakan acara
penyuluhan bahaya narkoba. Bertempat di Balai Desa Pejangkungan. Dihadiri oleh
sekitar 60 peserta. Terdiri dari siswa-siswi MTS, IPNU-IPPNU, Karang Taruna
Pejangkungan, dan pemuda-pemudi Pejangkungan.
Menurut
penuturan Sahabat Huda, ketua kelompok 12, acara ini sebagai usaha mewujudkan
kemerdekaan Bangsa Indonesia dari penjajah. Belum lama ini kita memperingati
kemerdekaan RI yang ke-73. Akan tetapi, kita masih belum bisa merdeka dari
narkoba.
“Belum
lama ini kita memperingati kemerdekaan Indonesia. Tapi, yang tak kalah penting
adalah kemerdekaan kita dari narkoba,”
kata Sahabat Huda dalam sambutannya.
Kalau
boleh nambahi sih, kita memang merdeka secara fisik. Akan tetapi, dalam
banyak hal kita masih dijajah oleh bangsa lain. Buktinya, beras saja kita masih
impor, garam impor, dan banyak hal kita masih impor. Sajdah untuk sholat loh
kita impor. Padahal, kita negara yang muslimnya terbesar dunia.
Yah,
acara ini sedikit bukti kalau kita ingin merdeka seutuhnya. Perangkat desa yang
hadir dan memfasilitasi, tokoh-tokoh agama yang ikut hadir dan mensuport,
peserta yang dengan sumringah mendengarkan materi, adalah bukti kalau kita
ingin merdeka. Merdeka !
“Stop
Narkoba ! Stop Narkoba ! Stop Narkoba !”
Teriak
Bapak Polisi pewakilan Polsek mengomando para peserta. Maaf ya, saya tidak tahu
nama pak Polisinya. Hehe. Para hadirin mengikuti dengan semangat. Balai Desa
riuh. Seperti gemuruh Takbir Bung Tomo saat mengomando arek-arek Suroboyo
melawan pejajah.
“Kita
semua ini berpotensi terkena narkoba. Semua yang ada di sini. Tapi, yang paling
banyak itu para remaja. Kenapa. Ada yang bisa jawab ?”
Pernyataan
yang diakhiri dengan pertanyaan ini membuat peserta toleh kanan toleh kiri. Kak
Tri Juliyansyah berhasil membuat peserta aktif berpikir. Anggota Organisasi
Vedha dan Penyuluh Sosial Masyarakat Jatim itu menunggu jawaban.
“Karena
Jomlo”
“Nggak
duwi paketan”
“Nggak
dapat perhatian orang tua”
Itulah
jawaban-jawaban para peserta. Jawaban sambil ketawa. Kak Tri ikut ketawa. Jawaban
sembarangan, tapi bisa jadi benar adanya. Lalu Kak Tri menjawab:
“Karena
anak remaja itu kepo. Pengen tahu. Nah mulai coba-coba, jadi keterusan” kurang lebih begitulah kata beliau.
Kak Tri
juga menjelaskan betapa bahayanya narkoba. Narkoba bisa menyebabkan penyakit
otak kronis, kecanduan, adiksi dan seterusnya. Narkoba juga bisa menyebabkan
terkena penyakti HIV/IDS.
Maka
tak heran, jika orang yang kecanduan narkoba terlihat seperti orang gila. Tubuhnya
linglung, Poyang-paying, dan terhuyung-huyung.
Pokoknya seperti orang setres. Bahkan bisa membahayakan orang yang ada di sekitarnya.
Narkoba
ditinjau dari hukum Islam ? Jelas haram. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Drs. H.
A. Munir Suudi, M.Pd.I.
Menurut
beliau, apa pun yang menyebabkan akal menjadi rusak maka haram dikonsumsi. Beliau
mengutip pendapat Imam Al-Ghazali bahwa tujuan Allah menurunkan syariat ada
lima. Diantaranya menjaga akal. Sehingga apa pun yang membahayakan akal maka
haram dilakukan.
Alhamdulillah, acara berjalan lancar. Tidak ada rintangan yang siginifikan. Paling
cuma Kakak-kakak KKN yang melirik-lirik pada peserta. Mencari tulang rusuknya
yang hilang dan belum ketemu untuk dibawa pulang, katanya. Hehehe
Lagi-lagi
teringat ucapan Mas Carik. Katanya saat kita ngobrol-ngobrol bareng, “Ya
saya juga pernah muda. Gak apa-apa asal lewat jalur aja.” Ingat cong,
lewat jalur !
Acara ini mendapat apresiasi positif dari peserta, juga tokoh-tokoh Desa Pejangkungan. Contohnya, seperti yang diungkapkan oleh Mbak Shofi Azka. Mantan Bendahara IPPNU Pejangkungan ini mengatakan acara tersebut sangat bermenfaat, terutama untuk para ABG Pejangkungan. Dia juga berterimakasih kepada mahasiswa-mahasiswa KKN UNSURI telah mengadakan acara tersebut.
“Acara
ini sangat membantu temen-temen, utamanya yang baru masuk MTS, untuk
menjauhi narkoba. Semoga bermenfaat. Terimakasih ya kepada kakak-kakak KKN UNSURI,” katanya saat saya wawancari.
Apresiasi juga dilontarkan oleh Bapak Mudin Pejangkungan. Menurut beliau, acara ini sangat positif. Karena bisa memberikan wawasan berharga untuk para pemuda-pemudi Pejangkungan.
“Acara
ini sangat positiflah. Bisa menambah wawasan untuk muda-mudi Pejangkungan. Ya,
bisa tahu bahayanya narkoba untuk masa depan,” dawuh Bapak Mudin Pejangkungan,
Bapak Samsul Huda.
Posting Komentar