Foto bareng setelah tasyakkuran di Balai Desa Pejangkungan |
Kini
KKN udah selesai. Sekarang hari terakhir saya ada di desa Pejangkungan. Nanti siang
Insyaallah sudah pulang. Duh, perpisahan. Semoga masih ada lagi perjumpaan di
lain kesempatan.
Bagi
saya, ada rasa sedih, juga ada rasa bahagia. Sedih karena berpisah, bahagia
karena salah satu episode kuliah sudah berhasil saya selesaikan, meski mungkin
tidak sempurna.
Ada satu
hal yang sangat saya sesali, yaitu saya tidak punya teman akrab di sini, atau
orang yang sangat dekat, sehingga bisa saya kunjungi lagi ke sini. Memang, Mas
Carik (Sekdes) bilang, silahkan main-main lagi ke sini, tinggal WA dia.
Tapi
tetap saja, ada rasa penyesalan mendalam. Yah, mungkin hal ini bisa menjadi
koreksi bagi diri sendiri, ketika suautu hari harus terjun lagi di tengah
masyarakat. Misalnya, ketika harus tinggal di rumah istri dan harus bergaul
dengan masyarakatnya istri. Ciye ciye…
Oea,
ketika perpisahan, banyak loh adik-adik kelas SD, MI, dan Mts yang nangis. Kalau
saya amati, mereka adalah anak-anak yang ada kedekatan dengan kakak-kakak KKN. Dekat
karena kita ngajari mereka, baik ketika les atau ketika ngajar di kelas.
Bahkan,
ada teman saya yang begitu ditangisi oleh adik-adik Mts. Mereka tidak ingin
teman saya itu pulang. Yah, bisa jadi, karena teman saya itu sangat berarti
bagi mereka, karena telah memberikan hal yang bermenfaat bagi mereka.
“Setiap
hari banyak orang yang kita temui, tapi sedikit saja yang teringat dalam hati,
hanya mereka yang terasa begitu berarti”
Alhamdulillah,
kita sudah pamitan ke masyarakat Pejangkungan. Kita sudah pamitan ke perangkat
desa. Tadi malam kita mengadakan tasyakkuran dan perpisahan di Balai Desa. Tadi
pagi kita juga mendatangi rumah-rumah Ketua RT dan RW. Kita pamitan sekaligus
menyerahkan kenang-kenangan.
Kata Mas Carik dalam pesan WA-nya, kurang lebih begini, perpisahan ini bukan pisah, tapi cara untuk memupuk kerinduan.
Pejangkungan, kita pulang.
Kata Mas Carik dalam pesan WA-nya, kurang lebih begini, perpisahan ini bukan pisah, tapi cara untuk memupuk kerinduan.
Pejangkungan, kita pulang.
Posting Komentar