Terasa Ada yang Hilang
Saifuddin Syadiri
... menit baca
Dengarkan
Seketika aku tersadar. Aku melakukan dosa. Aku telah ikhtilat waktu diklat jurnalis itu. Aku telah bercampur baur dengan perempuan bukan mahram. Aku tersadar. Itu dilarang oleh agama. Dan, dulu, saat aku di pesantren, aku begitu mengelu-elukannya. Dan menghujat para siswa yang di dalam kelas bercampur dengan perempuan. Sekarang, aku melakukannya sendiri.
Aku tersadar. Seakan ada yang hilang dari diriku. Kini, aku tidak seperti dulu lagi. Yang setiap detik berkecimpung dengan pahala. Aku meyakini hal itu. Aku juga menikmatinya. Sekarang beda lagi. Sebaliknya yang dulu. Aku berkecimpung dengan dosa. Sering berikhtilat dengan wanita. Meski aku tidak menikmatinya, tapi aku menjalaninya. Sungguh, ada yang hilang dariku.
Sejenak, aku teringat saat mondok. Kesibukanku selalu berbau pahala. Belajar, ngaji, ke pasarean, dan musyawaroh. Atau berkhidmah pada pesantren. Indah sekali. Ingin rasanya cerita itu terulang kembali. Tapi, hal itu keinginan mustahil. Tidak akan terjadi. Ya Allah... Sungguh ada yang hilang dariku.
Hanya ketika ada di Musholla aku merasakan setets kenikmatan pondok. Musolla al-Hidayah. Tempat aku mengajar al-Quran. Alhamdullilah, aku merasa hidupku sangat berarti. Aku merasa bahagia sekali. Aku bisa berbagi. Berbagi ilmu yang ku dapat di Sidogiri. Alhamdulillah......
Entahlah, tiba-tiba aku ingin fokus di Musholla al-Hidayah. Berkhidmah di sana. Kegiatan kampus yang nomer dua. Menurut perasaanku, aku lebih senang berkhidmah pada masyarakat. Dan lebih meyakini bahwa berkhidmah pada mereka adalah benar-benar berkhidmah. Semuga aku bisa menjalaninya...
Posting Komentar